jpnn.com, JAKARTA - Aparat gabungan menggagalkan pengiriman 23.942 benih bening lobster (BBL) atau benur yang disamarkan sebagai paket garmen yang akan diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (5/3).
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP) Rina mengungkapkan benur tersebut akan dikirimkan ke Tanjung Pinang melalui kargo pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA286.
BACA JUGA: Fyuh..16.582 Benur Lobster Terselamatkan
"Alhamdulillah, berkat sinergi koordinasi, kerja sama dan komunikasi, dukungan dari instansi terkait serta stakeholder (pemangku kepentingan) di lingkungan bandara, kami berhasil menggagalkan pengiriman benih bening lobster pada Jumat 5 Maret kemarin," kata Rina dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (7/3).
Rina menyebut pengirim menyamarkan aksinya dengan menuliskan produk garmen seperti seprai, kaus dan celana pada karung kemasan yang hendak dikirim. Namun, lanjut Rina, petugas menemukan sesuatu yang mencurigakan saat paket tersebut melewati sinar x-ray.
BACA JUGA: Operasi Gempur Rokok Ilegal, Bea Cukai Jambi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster
Alhasil, petugas membuka karung tersebut dan menemukan benur yang dikemas dengan kardus dan koper. Saat dibuka, ditemukan 30 kantong BBL dan lima botol es batu.
"Masing-masing kantong berisi 800 ekor benur yang terbagi dalam 1 kantong berisi 584 ekor jenis pasir dan 158 ekor jenis mutiara," ujar Rina.
BACA JUGA: KKP Gandeng TNI Berantas Penyelundupan Benih Lobster
Petugas BKIPM langsung menyita dan melakukan penanganan BBL tersebut lebih lanjut untuk disegarkan (reoksigen).
Rina memastikan bahwa jajarannya bersama aparat kepolisian masih memburu pengirim komoditas yang dilarang untuk dilalulintaskan tersebut.
"Terduga yang mengirim benih bening lobster masih dalam pencarian," urainya.
Rina berharap kejadian ini menjadi peringatan kepada para tengkulak atau penyelundup BBL
Dia memastikan, KKP akan selalu melakukan pengawasan terhadap komoditas ini, terutama di sejumlah daerah rawan pengiriman maupun penyelundupan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melarang ekspor BBL karena termasuk sebagai kekayaan alam Indonesia yang harus dijaga.
Menteri Trenggono menegaskan lobster baru boleh diekspor kalau sudah memasuki ukuran konsumsi. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy