KKP Gandeng TNI Berantas Penyelundupan Benih Lobster

Kamis, 25 Februari 2021 – 10:51 WIB
Upaya penyelundupan ribuan baby lobster yang berhasil digagalkan petugas Bea Cukai Palembang. Ilustrasi: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah gencar memberantas penyelundupan benih lobster atau benur.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng TNI Angkatan Laut untuk memberantas penyelundupan benih lobster atau benur.

BACA JUGA: Lagi, Pengusaha Benur Ditangkap, Inilah Jejaknya

"KKP bersama TNI AL sepakat memerangi praktik penyelundupan benih bening lobster yang dilakukan melalui jalur laut, karena merugikan negara dan mengganggu iklim budidaya lobster," kata dia dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/2).

Menurut dia, pertemuan telah dilakukan dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Kantor KKP, Jakarta, 24 Februari 2021.

BACA JUGA: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Dedi Mulyadi Bicara Soal Ekspor Benur Pakai Kata Aneh

Dia menjelaskan, kedua belah pihak akan menguatkan pengawasan di titik-titik yang dianggap rawan.

"Saat ini kami mendorong budidaya lobster dalam negeri. Kami harap Pak Kasal membantu pengawasan laut kita dari praktik penyelundupan benur," ujar dia.

BACA JUGA: KKP Percepat Pendataan Kusuka, Integrasi Data Perikanan Nasional

Mengenai aktivitas penyelundupan benur ini, Tim PSDKP KKP baru-baru ini bersama aparat kepolisian berhasil membekuk pengepul di Pandeglang yang diduga bagian dari sindikat penyelundupan benur. Dari pengepul itu disita 3.868 ekor benur lobster pasir dan 285 ekor benur lobster mutiara.

Trenggono menegaskan, pihaknya masih menghentikan sementara ekspor benur sembari mengkaji kebijakan terbaik dalam mengelola biota laut tersebut. Meski ekspor dihentikan, aktivitas budidaya lobster tetap berjalan bahkan didorong untuk lebih produktif.

"Kami mendukung sekali budidaya lobster ini. Nilai ekonomi yang dihasilkan lebih besar dibanding kita ekspor dalam bentuk benur," jelas Trenggono.

Dia mengakui, KKP tidak main-main dalam mendukung produktivitas budidaya lobster dalam negeri. Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah perwakilan negara yang berpotensi menjadi pasar ekspor lobster Indonesia.

Selain itu juga mengupayakan teknologi dan investor yang akan terjun di bidang ini.

Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, siap membantu KKP dalam memerangi praktik penyelundupan benur di lautan. Timnya bahkan akan menindak-tegas penyelundup benur yang kedapatan beroperasi di laut Indonesia.

"Yang pasti kami siap membantu KKP. Kami akan bertindak tegas sebagai langkah memberikan efek jera," ujarnya.

KKP terus berkoordinasi dengan TNI AL, Polairud, dan Bakamla dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah perairan nasional.

Sebelumnya, KKP menyatakan sebanyak 896.238 benih bening lobster hasil selundupan berhasil digagalkan oleh aparat keamanan selama 2020.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina menyatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi dari sejumlah kasus penyelundupan yang digagalkan aparat gabungan yang terdiri dari BKIPM, Polri, dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), serta Bea Cukai di seluruh Indonesia.

Rina menjabarkan sebaran daerah yang menggagalkan penyelundupan benih lobster. Di antaranya, Stasiun KIPM Jambi 8 kasus, kemudian Stasiun KIPM Surabaya I sebanyak 4 kasus.
Sisanya, Balai Besar KIPM Makassar, Stasiun KIPM Pekanbaru, Balai KIPM Jakarta II, Balai KIPM Medan I, Stasiun KIPM Palembang, Stasiun KIPM Bengkulu, Balai KIPM Denpasar, Balai KIPM Semarang dan Stasiun KIPM Batam masing-masing 1 kasus. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler