jpnn.com - JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menilai rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama membolehkan busway dilalui mobil pribadi, sangat tidak tepat. Meskipun nantinya harus membayar.
"Dasar pemikiran Electronic Road Pricing (ERP) adalah untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi. ERP bukan untuk mencari uang apalagi memudahkan orang pengguna mobil pribadi yang kena macet seperti gagasan atau wacana Gubernur Jakarta, Ahok," ujarnya, Sabtu (31/1).
BACA JUGA: Bantah Beli Pohon Seharga Rp 750 Juta, Ahok: Ngapain Gila!
Menurut Tigor, jika wacana tersebut diwujudkan, maka lagi-lagi Transjakarta akan tambah tersingkir di jalurnya sendiri. Bahkan lebih parah dari sekarang.
"Maka fokus memindahkan warga menggunakan angkutan umum agar mengurai kemacetan Jakarta, tidak akan tercapai," katanya.
BACA JUGA: Ahok tak Setuju Gaji PNS yang Telat Semenit Dipotong Rp 500 Ribu
Tigor menyarankan, Ahok sebaiknya berkonsentrasi menyelesaikan pembuatan sistem ERP dan peningkatan kapasitas juga layanan angkutan umum di Jakarta. Bukan justru berpikiran membolehkan jalur busway dapat dilalui mobil pribadi.(gir/jpnn)
BACA JUGA: ââ¬Å½Ahok Sewot Mercedes Tidak Lolos, Tapi Bus Tiongkok Diloloskan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Bandit, Ahok Siapkan Penembak Jitu
Redaktur : Tim Redaksi