Gagasan Ridwan Kamil Dinilai Terlalu Mahal

Senin, 21 November 2016 – 09:27 WIB
Ridwan Kamil. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG - Rencana Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akan membentuk 500 orang keamanan untuk bertugas menjaga jalanan dikritisi oleh pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi. 

Menurutnya, lebih baik Pemkot Bandung membentuk satuan tugas (Satgas) yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI dan Pemkot Bandung melalui Satpol PP.

BACA JUGA: Duh Teganya, Istri dan Anak Sendiri Diserang Pakai Parang

"Kalau dengan perekrutan baru, biayanya akan lebih besar. Nanti publik harus secara rutin diedukasi dan memakan biaya yang besar. Kalau pembentukan satgas kan polisi, TNI dan pemerintah sudah di gaji, tinggal nanti diberi intensif saja," ujar Muradi kepada wartawan saat ditemui di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung.

Muradi menuturkan, untuk pengamanan ada dua mekanisme utama yakni trantib dan kamtibmas.

BACA JUGA: Jatuh dari Lantai 4, Tancap Besi, Mukjizat! Langgeng Masih Hidup

Sehingga untuk pengamanan wilayah, perlu adanya sinergi antar dua mekanisme tersebut.

"Trantib ranahnya Satpol PP, Kamtibmas ranahnya kepolisian. Lalu bisa ditambah dengan komandan teritorial dari TNI. Kalau ketiga itu disatukan akan luar biasa. Ketimbang bikin baru yang costnya akan jauh lebih tinggi," ungkapnya.

BACA JUGA: Jenis KB Inilah yang Masih jadi Favorit

Muradi menuturkan, jika sudah ada kesepakatan antar tiga institusi itu, satgas nantinya bisa diaktifkan jika angka kriminalitas di Kota Bandung meningkat.

Teknisnya, nanti satgas berpatroli atau membuat posko di beberapa titik.

"Kriminalitas itu kan ada siklusnya, kadang tinggi kadang rendah. Jadi satgas ini bisa diaktifkan pada kondisi saat kriminalitas di jalan meningkat," paparnya.

Menurut Muradi, untuk permasalahan pengamanan ini tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian.

Pemkot Bandung pun memiliki peran untuk turut serta mengambil langkah untuk menciptakan situasi aman di Kota Bandung.

"Memang harus bersama-sama untuk mengurangi kriminalitas ini. Polisi aktif itu dengan dana yang terbatas. Nah itu yang harus dipikirkan oleh Pemkot Bandung, apakah membantu subsidi silang atau hibah," imbuhnya.

Maka dari itu, lanjut Muradi, Pemkot Bandung perlu duduk bersama dengan polisi dan TNI untuk mengambil langkah menciptakan suasana aman di Kota Bandung.

"Undang polisi dan TNI, duduk bareng saling berbagi peran. Begal itu bicara penyakit masyarakat, Bandung kota besar, jadi enggak bisa kalau pendekatan keamanannya seperti kota-kota kecil," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membentuk 500 orang keamanan yang bertugas menjaga jalanan.

Mereka bertugas di jalan di bawah koordinator Satpol PP dan tidak melebihi fungsinya tupoksinya seperti polisi. (nda/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rombongan Kemenhub Terapung di Tengah Laut, Ditolong Langsung Menghilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler