jpnn.com - PINGGIR - Populasi gajah Sumatera di Riau yang tinggal sedikit terus berkurang dari tahun ke tahun. Ahad (7/12), catatan kematian gajah di negeri ini kembali bertambah. Seekor gajah betina diperkirakan berusia sekitar 40 tahun ditemukan tewas di ladang sawit milik Danuri di Simpang Pungut Lima Desa Tengganau Kecamatan Pinggir.
Staf BBKSDA Riau Wilayah III di Duri M Nanang yang dikontak Senin (8/12) siang membenarkan adanya temuan bangkai gajah itu. ‘’Benar, ada temuan gajah mati di Pungut Lima. Lokasinya tak berapa jauh dari menara api CPI. Tergeletak di kebun sawit milik warga. Kami lagi di TKP ni. Ada sekitar sepuluh orang,’’ katanya.
BACA JUGA: Main Judi, Satu Oknum Polisi Dicambuk
Menurut Nanang, gajah mati itu pertama kali dilaporkan pemilik kebun sawit, Danuri. ‘’Kami dapat laporan Ahad malam sekitar jam 19.00 WIB. Langsung dari pemilik kebun. Segera kami turun ke lapangan. Sampai di TKP sekitar jam 20.00 WIB. Diperkirakan gajah ini mati sekitar empat hari lewat. Kini sudah mulai membusuk,’’ katanya Nanang dari TKP siang kemarin.
Apa penyebab matinya gajah betina itu, belum diketahui persis. ‘’Kami masih menunggu tim dari Balai (BBKSDA Riau) untuk keperluan otopsi. Yang jelas, secara fisik tidak terlihat bekas tindak kekerasan, akibat jerat atau yang lainnya,’’ imbuh Nanang. Dia juga belum mau berspekulasi dan menduga-duga kalau gajah itu mati karena diracun.
BACA JUGA: Dibuang ke Sungai, Bayi Selamat
Diakui Nanang, untuk memantau pergerakannya, gajah betina berusia itu memang dipasangi GPS colar sejak dua tahun lewat. Dalam beberapa waktu terakhir ini, sinyal dari GPS tersebut tidak sempurna aktif lagi. Kadang ada, kadang tidak. Beberapa hari terakhir malah tak lagi mengirimkan sinyal. ‘’Diperkirakan karena baterainya telah soak,’’ ucap Nanang.(sda)
BACA JUGA: Wali Kota Asyik Nonton Film di Bioskop, Paripurna APBD Molor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Suap, Polda Kalteng Geledah Kantor PU dan Sekda Kapuas
Redaktur : Tim Redaksi