Gajah Liar Mengamuk, Injak Kepala Petani Ini Jadi Kayak Begini

Rabu, 13 Mei 2020 – 01:30 WIB
Petani di Muratara yang meninggal setelah terinjak gajah liar saat di rumah duka, Selasa (12/5) (ANTARA/HO/20)

jpnn.com, PALEMBANG - Seorang petani bernama Din Pedas, 50, tewas akibat terinjak gajah liar yang mengamuk di area perkebunan sawit plasma C2 Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan, Selasa, mengatakan petani tersebut meninggal di lokasi kejadian pukul 11.00 WIB setelah diinjak gajah dengan tinggi tiga meter.

BACA JUGA: Bokong Kapolsek Pelepat Jambi Ditusuk Ibu-Ibu, Begini Kronologinya

"Informasi yang kami peroleh bahwa korban bersama warga lain mendatangi kebun sawit plasma C2 Desa Bumi Makmur sebab sejak pagi terdapat seekor gajah liar masuk ke perkebunan," ujar Genman.

Warga yang datang beramai-ramai diduga membuat gajah terkejut dan sontak berlari ke arah korban hingga korban terjatuh lalu bagian kepalanya terinjak gajah tersebut.

BACA JUGA: Mbak Trisnawati dan Remaja Putri Tepergok Tengah Berbuat Terlarang di Rumah

Gajah diduga mengamuk lantaran stres menjadi tontonan warga, kata dia.

Akhirnya warga mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah duka untuk dimakamkan, sementara gajah masih berada di sekitar area perkebunan.

BACA JUGA: Berita Duka, Din Peledas Meninggal Dunia, Kondisi Tubuh dan Kepala Mengenaskan

Warga mengaku belum pernah melihat adanya gajah selama 30 tahun tinggal di Desa Bumi Makmur, BKSDA sendiri telah meminta warga setempat menjauh dari lokasi kejadian dan berhati-hati.

"Tim BKSDA sedang menuju lokasi untuk menganalisa kejadian itu," tambahnya.

Sementara Kepala KSDA Wilayah II Lahat, Martialis Puspito, memperkirakan gajah tersebut berasal dari lanskap hutan harapan Jambi yang berjarak delapan kilometer dari lokasi kejadian.

"Gajah-gajah di hutan harapan Jambi selama ini terpantau pergerakannya dengan GPS Colar, namun sejak Januari 2020 alat itu lepas sehingga petugas hanya bisa memantau lewat pergerakan jalur," kata Tito menjelaskan.

Ia menduga gajah yang menewaskan petani itu bernama Lanang yang sebelumnya sempat terpantau masuk ke area Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.

BACA JUGA: Dibilang Tidak Jantan, Pria Ini Kalap Lantas Bikin Teman Tak Bernyawa Lagi

BKSDA akan menghalau gajah agar kembali ke jalur jelajahnya dan mengedukasi masyarakat setempat terkait pola hidup gajah yang harus dipahami demi kejadian nahas itu tidak terulang kembali.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler