Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Perkebunan Warga, BKSDA Bilang Begini

Rabu, 09 September 2020 – 21:42 WIB
Tim BKSDA melakukan nekropsi bangkai gajah yang ditemukan mati di kawasan perkebunan sawit di Aceh Timur, Sabtu (18/4/2020). Foto: Antara Aceh/HO/BKSDA Aceh

jpnn.com, BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyelidiki kasus kematian gajah sumatera di perkebunan masyarakat di Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie. Tetapi,  tim dokter untuk memeriksa

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, penyebab kematian gajah belum bisa dipastikan karena harus menunggu hasil pemeriksaan tim medis.

BACA JUGA: Mbak Ellya Nekat Bawa Pasta Gigi Berisi Barang Terlarang ke Lapas, Oh Ternyata Pesanan Sang Adik

"Tim dokter BKSDA sudah diturunkan ke lokasi. Informasi kematian gajah kami terima pada Rabu, (9/9) sekitar pukul 11-an. Kapan gajah tersebut mati dan apa penyebabnya, kami masih menunggu pemeriksaan tim media," kata Agus Arianto.

Sebelumnya, seekor gajah sumatra berkelamin jantan tersebut ditemukan mati di perkebunan warga di Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie.

BACA JUGA: Gara-gara Tak Izin Nginap di Rumah Ortu, Mbak Citra Diamuk Sang Suami, Begini Jadinya

Agus Arianto menyebutkan dari informasi diterima berdasarkan tampil fisik gajah, ada luka di kaki kanan. Namun, luka tersebut belum bisa disimpulkan menjadi penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.

"Untuk memastikan penyebab kematian gajah apakah diracun atau faktor lainnya harus dilakukan pemeriksaan tim medis. Tim dokter sudah diberangkatkan ke lokasi temuan gajah mati tersebut," kata Agus Arianto.

BACA JUGA: Pulang dari RS, Satu Keluarga Kaget Lihat Mbak SWR Nekat Berbuat Terlarang di Rumah

Sebelumnya, Agus Arianto menegaskan gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra.

Satwa tersebut masik spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar. Oleh karena itu, BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya.

BACA JUGA: Pasien COVID-19 Berusia 20 Tahun Diperkosa Sopir Ambulans saat Hendak ke Rumah Sakit, Astaga

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," kata Agus Arianto.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bksda   Aceh   Banda Aceh  

Terpopuler