jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Rahmat Effendi ditangkap KPK dan sudah berstatus tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan.
Sosok pria yang biasa dipanggil Pepen itu dikenal sebagai kepala daerah yang sangat memperhatikan nasib tenaga honorer.
BACA JUGA: KPK Geledah Kantor Wali Kota Bekasi, Bawa Sesuatu, Begini Penampakannya
Di masa kepemimpinannya, seluruh honorer K2 maupun non-K2 lintas instansi yang jumlahnya sekitar 13 ribu orang meningkat kesejahteraannya.
"Pak Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, sangat baik kepada honorer," kata Ketua Aliansi Honorer Usia Kritis Indonesia Bekasi, Mohamad Fikih kepada JPNN.com, Jumat (7/1).
BACA JUGA: Wali Kota Bekasi Jadi Tersangka Kasus Suap, Daryanto: Saya Merinding
Dia menceritakan bagaimana gaji mereka yang dari ratusan ribu kini Rp 3,85 juta (gaji pokok, red). Honorer di Dinas Perhubungan, Damkar malah di atas Rp 6 juta karena ditambahkan tunjangan. Mereka juga diberi asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan.
Fikih mengungkapkan pada Desember 2021, Pepen memberikan kado terakhir bagi honorer.
Kado itu berupa kenaikan gaji honorer pada 2022 dan sudah diketuk palu dalam paripurna DPRD Kota Bekasi.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Pepen yang konsisten dengan janjinya untuk meningkatkan kesejahteraan honorer," ucapnya.
Mewakili honorer K2, Fikih berharap Rahmat Effendi dan keluarganya bisa tabah menghadapi ujian.
Masyarakat Kota Bekasi khususnya honorer terus mengingat kebaikan Rahmat Effendi.
Fikih juga meminta rekan-rekannya untuk tidak khawatir dengan masalah gaji.
Gaji honorer yang mengalami kenaikan tahun ini akan tetap direalisasikan karena sudah masuk APBD 2022.
"Kawan-kawan honorer jangan khawatir. Informasi yang kami peroleh, apa yang sudah diterima selama ini tidak akan dikurangi. Itu sudah komitmen Pemkot dan DPRD," pungkas Fikih.
Diketahui Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan atau OTT KPK karena diduga menerima uang suap miliaran rupiah. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad