jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan sekolah swasta masih dianggap sebelah mata oleh pemerintah. Ini dilihat dari minimnya perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta. Padahal banyak sekolah swasta yang hidupnya kembang kempis.
"Sebenarnya di Jakarta ini didominasi sekolah swasta. Kalau kualitas pendidikan di Jakarta baik, itu berarti karena peran sekolah swasta," kata Imam Parikesit, ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Jakarta dalam diskusi pendidikan yang digagas Center for Regulations and Development Analysis di Jakarta, Selasa (10/12).
BACA JUGA: Gaji Guru PNS di DKI Jakarta Rp 15 Juta, Honorer K2 Berapa?
Dia menyebutkan, dari 7.126 sekolah di Jakarta, 4 ribuan atau 63 persennya swasta, sisanya negeri. Ini menunjukkan bahwa memajukan pendidikan di Indonesia dimulai dari swasta.
Untuk itu kesejahteraan guru swasta harus diperbaiki. Guru PNS baru di Jakarta bisa mengantongi Rp 12 juta, guru swasta Rp 1 juta.
BACA JUGA: Indra Charismiadji Usul Gaji Guru Disesuaikan Kualitasnya
"Masih banyak guru swasta gajinya lebih kecil dari pasukan orange. Padahal tugas guru itu sangat berat," ujarnya.
Hal sama diungkapkan Saur Panjaitan, ketua Taman Siswa. Dia prihatin melihat kesenjangan guru swasta dan negeri.
BACA JUGA: Bhimma: Ini Sudah Sangat Menghina Honorer K2
Guru swasta ada yang hanya menerima gaji Rp 100 ribu. Ini bertentangan dengan UU Guru dan Dosen, di mana kesejahteraan guru wajib diperhatikan.
"Kadang saya kalau ikut pertemuan begini langsung bisa melihat membedakan mana guru swasta dan guru negeri. Guru swasta pasti penampilannya lecek karena naik angkutan ojek online. Guru negeri wangi karena pakai Go-Car atau mobil pribadi," tuturnya.
Masalah seperti itu menurut Saur harus diperbaiki. Guru swasta terutama di DKI bebannya sangat berat. Apa lagi jumlah sekolah negeri sangat minim.
Sementara untuk eksis, sekolah swasta butuh dana operasional yang tidak sedikit. Mau minta dana lebih ke siswa, tidak sampai hati sebab banyak dari keluarga tidak mampu.
"Kami berharap dengan Mendikbud baru bisa ada perhatian pada sekolah swasta. Rangkullah sekolah negeri dan swasta karena kami ini juga anak pemerintah," tandasnya. (esy/jpnn)
480 Pns Dipecat, ternyata ini alasannya:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad