Gaji Rp 450 Ribu, Guru Honorer Semangat Kuliah S1

Senin, 07 Mei 2018 – 20:07 WIB
Susandi (kiri), guru honorer Sukabumi dan Teddy guru PNS Cianjur kuliah S1 lewat pendidikan jarak jauh. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Susandi, guru honorer SD Negeri Gunung Sari di Kabupaten Sukabumi, Jabar, tetap semangat menuntut ilmu dengan berkuliah lagi.

Walaupun gajinya Rp 450 ribu per bulan tapi pria berusia 33 tahun ini tetap semangat menuntut ilmu. Awalnya tahun 2006 hingga 2009 menempuh studi D2 di Universitas Terbuka (UT). Karena tidak adanya biaya, Susandi vacuum kuliah beberapa tahun.

BACA JUGA: Pak Kadis Belum Tahu Rencana Pengangkatan Guru Honorer

Baru pada 2015, dia melanjutkan studi S1 di UT. Tanpa seleksi, Susandi bisa kuliah kembali. Itupun hanya setiap Sabtu dan Minggu untuk tatap muka. Sedangkan pembelanjaran lainnya lewat online.

"Kalau ke tempat kuliah itu saya harus ke Cianjur karena di Sukabumi belum ada kelompok belajarnya," terang Susandi kepada JPNN di sela-sela seminar wisuda UT periode II, di Tangsel, Senin (7/5).

BACA JUGA: Kadisdik Berharap Pengangkatan Honorer jadi CPNS tanpa Tes

Dengan gajinya yang kecil, Susandi pun bekerja sampingan menjadi peternak kambing. Pernah suatu ketika harus membayar uang kuliah, dia menjual kambingnya. Namun begitu masuk semester VI, Susandi tidak lagi pusing dengan uang kuliah karena UT memberikan beasiswa selama 3 semester.

"Alhamdulillah saya sejak semester VI sampai VIII enggak perlu bayar uang kuliah Rp 1,7 juta per semester karena sudah diberikan beasiswa oleh universitas, " tuturnya.

BACA JUGA: Provinsi Ini Usulkan 1.600 Guru Honorer jadi CPNS

Dia berharap dengan ijazah S1 ini menjadi modal baginya untuk masuk menjadi PNS. Pria berperawakan kurus ini enggan memilih kerja lainnya.

"Banyak guru honorer Sukabumi kuliah S1 di UT. Uang kuliahnya murah, kami tidak dites saat masuk, dan tidak mengganggu pekerjaan saya sebagai wali kelas. Misi kami ya harus jadi PNS," bebernya.

Kisah lainnya diutarakan Teddy Suryaman. Pria berusia 58 tahun ini baru meraih gelar S1 di usia senja. Awalnya guru PNS di SD Negeri Naya 3 Kecamatan Cibeder Kabupaten Cianjur menempuh program diploma. Lulus D2 tahun 1999, Teddy baru lanjut S1 di 2015.

Walaupun tinggal dua tahun lagi pensiun, Teddy masih semangat belajar. Selain tuntutan harus S1, dia ingin memberikan ilmu lebih banyak kepada siswanya.

Hebatnya, Teddy maupun Susandi tidak kesulitan menjalani pendidikan jarak jauh (PJJ) UT. Terbukti nilai keduanya didominasi A dan B.

"Ujiannya benar-benar ujian jadi bukan main-main. Kalau enggak belajar ya nilainya jelek. Ada juga teman kami nilainya jelek karena saat ujian enggak bisa mengerjakan apa yang diujikan," tutur Susandi yang diaminkan Teddy. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusulkan jadi CPNS, 80 Persen Guru Honorer


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler