Gaji Tak Seberapa, saat Sakit Bertambah Masalahnya

Guru Tidak Tetap di Temanggung Keluhkan Gaji Minim

Rabu, 30 Maret 2016 – 16:18 WIB
Pengurus Forum Guru Tenaga Tidak Tetap (Forgutt) Kabupaten Temanggung saat bertemu Komisi D di Gedung DPRD Kabupaten Temanggung, Selasa (29/3). Foto: Ahsan Fauzi/Radar Kedu/JPG

jpnn.com - TEMANGGUNG — Sungguh merana nasib para guru tidak tetap di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini. Gaji yang minim membuat mereka harus tambah menderita ketika harus berobat.

Selasa (29/3), 20 guru yang tergabung dalam Forum Guru Tenaga Tidak Tetap (Forgutt) Kabupaten Temanggung mendatangi gedung DPRD setempat. Tujuannya adalah mengadukan kondisi yang mereka hadapi karena minimnya gaji.

BACA JUGA: Kisah Mbah Tari, Umur Sudah Seabad Lebih Dibiarkan Hidup Sendiri

“Kalau GTT di sekolah swasta (yayasan) yang mengabdi lebih dari lima tahun, masih ada harapan mendapat sertifikasi. Tapi bagi guru GTT yang mengajar di sekolah negeri, tidak bisa mendapatkan sertifikasi,” ujar Riyadi, salah satu anggota Forgutt saat audiensi dengan DPRD Temanggung.

Riyadi melanjutkan, para GTT di sekolah negeri tidak bisa mendapatkan sertifikasi karena belum ada kebijakan atau payung hukumnya. Padahal, gaji mereka sangat minim.

BACA JUGA: Awas, Jamu Palsu Beredar di Yogyakarta

“Kami berharap kesejahteraan guru GTT bisa ditingkatkan. Di Blora dan Kudus, guru GTT digaji setara dengan UMK,” tuturnya.

Riyadi menjelaskan, kesejahteraan GTT selama ini masih jauh dari harapan. Banyak guru SD, baik di sekolah negeri maupun swasta yang dalam sebulan hanya menerima honor rata-rata Rp 150 ribu. Bahkan ada yang hanya menerima Rp 100 ribu per bulan.

BACA JUGA: Dua Pemuda Merengek ke Hakim karena Ngebet Kawin

Selain kesejahteraan, GTT juga menuntut adanya jaminan kesehatan. Sebab, kesehatan merupakan hak dasar.

“Mosok guru yang kesehariannya, tenaga dan pikirannya dicurahkan untuk mencerdaskan anak bangsa, saat sakit pusing untuk berobat. Ini semestinya tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Tunggul Purnomo mengatakan, pihaknya berupaya membantu GTT selama regulasinya memungkinkan.Ia ingin Pemkab Temanggung bisa membantu meringankan beban para GTT di sekolah negeri.

“Kalau pun tidak sepenuhnya atau 100 persen ditanggung oleh Pemkab, minimal bisa membantu separuhnya atau 50 persennya. Setidaknya, bisa membantu dan sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya.(san/isk/JPG/ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedihnya, Sang Cucu Mengandung Anak Kakek Kandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler