Gaji Turun, Hatta Radjasa Mengeluh

Rp 39 Miliar Anggaran Remunerasi Hanya untuk 300 Pegawai

Jumat, 23 April 2010 – 16:16 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa. Foto : Dokumen JPNN
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang perekonomian, Hatta Radjasa mengeluhkan belum turunnya anggaran remunerasiKepada wartawan di kantornya, Jumat (23/4), Hatta pun mengeluh perihal gajinya yang turun drastis sejak menjabat jadi Menko Ekonomi.

"Dulu waktu saya jadi Mensesneg, 49 pos saya ciutkan jadi satu

BACA JUGA: Kerusuhan Batam Tak Berdampak Ekonomi

Pegawai pakai (absensi) touchscreen biar ketahuan disiplinnya
Setelah itu baru dapat remunerasi

BACA JUGA: Seluruh Pegawai KPK Bakal Berkumpul

Tapi begitu jadi Menko Ekonomi, penerimaan langsung menurun drastis
Sudah diajukan (remunerasi), namun sampai sekarang belum turun," kata Hatta tanpa menyebutkan jumlah penurunan gajinya.
      
Alasan belum turunnya anggaran remunerasi untuk pegawai di Kementerian Koordinator Perekonomian, sambung Hatta, hampir sama dengan yang dialamipara pegawai

BACA JUGA: Ketua DPR Salahkan UU Ketenagakerjaan

Yakni anggaran tersebut masih diberi tanda bintang dan membutuhkan persetujuan anggota dewan untuk pencairan.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo di hadapan komisi XI DPR RI mengadukan nasib sekitar 800 pegawainya yang masih belum mendapatkan remunerasi sejak Januari 2010 laluPadahal sejak 2008, berbagai tunjangan telah dihapuskan dan anggaran untuk remunerasi telah disetujui di APBN 2010.

Sedangkan Hatta Radjasa mengatakan, angaran remunerasi untuk anak buahnya sebenarnya sudah diajukan"Tapi masih belum turunJumlahnya Rp 39 miliar per tahun untuk sekitar 300-an pegawaiSemuanya (pegawai) sampai bilang, apa yang ada ya alhamdulillahPulang dapat bawa makan sedikit saja sudah syukur," bebernya/

Tapi bagaimanapun juga, kata Hatta, meski remunerasi terlambat turun bukan berarti reformasi birokrasi tidak berjalan maksimalKarena tujuan reformasi birokrasi adalah untuk memperbaiki citra pelayanan dan memaksimalkan segala potensi untuk pembangunan.
      
"Ya tidak apa-apa remunerasinya telat, yang penting reformasi birokrasinya tetap jalanItu yang menjadi tujuan sebenarnyaKalau soal nasib dengan Bappenas, ya sami mawon (sama saja-belum terima remunerasi)," kata Hatta.(afz/jppn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Pantau Langsung Kasus Batam


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler