Galang Dana Penanganan Covid-19, Forum Solidaritas Kemanusiaan Gandeng Guru Besar

Sabtu, 04 September 2021 – 23:47 WIB
Warga memakai masker demi mencegah Covid-19. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) bersama guru besar dan aktivis mengajak masyarakat untuk berdonasi dan gotong royong menangani pandemi. Bertajuk Bantu Penanganan Covid-19, donasi bisa diberikan melalui https://kitabisa.com/campaign/bersamapulihkanindonesia.

"Kami buka kesempatan kepada masyarakat untuk membantu menangani Covid-19," ujar Koordinator Bidang Mobilisasi Sumber Daya FSK Arifin Purwakananta, Kamis (4/9). 

BACA JUGA: Forum Solidaritas Kemanusiaan Sebut PPKM Level 4 Kecil Pengaruhnya di Daerah Luar Jawa

Arifin juga menjelaskan bahwa ternyata di masa pandemi ini, masyarakat Indonesia makin senang berdonasi. Bahkan dalam World Giving Index juga menyebut Indonesia adalah negara paling dermawan. 

"Dalam World Giving Index disebutkan bahwa 83 persen orang pernah menjadi donatur. Makanya kita jadi nomor 1 paling dermawan di antara negara maju," katanya 

BACA JUGA: Jadi Koodinator Forum Solidaritas Kemanusiaan, Sudirman Said Sampaikan 3 Pesan Penting

Dari penelitian Arifin dan tim pula ternyata pada masa seperti ini, justru orang melipatgandakan donasi. Mereka juga makin senang bergotong royong untuk membantu sesama di masa sulit ini. 

"Dalam penelitian ini, donasi naik 20 persen di masa pandemi, walau ekonomi lemah," ucapnya. 

BACA JUGA: Kolaborasi Kemanusiaan PP-Indika Salurkan Ratusan Ribu Paket Sembako selama Pandemi

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa donatur Indonesia tidak hanya dari orang kaya. Donatur datang dari berbagai kalangan, terutama anak muda. 

"Kalau di Baznas contohnya, 60 persen donatur ini anak-anak muda, kepeduliannya tinggi. Mereka adalah karyawan bergaji UMR hingga mahasiswa yang mau membantu menangani Covid-19," tuturnya. 

Ada juga di kalangan ojol, mereka berdonasi untuk membantu menangani musibah. Orang-orang seperti ini tumbuh kepeduliannya.

Tempat yang dipilih untuk berdonasi juga beragam. Bukan hanya ke lembaga kemanusiaan resmi, tetapi juga ke tempat lain. 

"Selain di tempat resmi, mereka bantu saudara, tetangga, teman sekolah dan lainnya. Bukan karena banyak uangnya, tetapi ingin membantu gotong royong," ujarnya. 

Meski jumlah donasinya kecil, ketika dikumpulkan akan menjadi banyak. Hal ini juga sesuai dengan prinsip gotong royong 

"Sekarang dengan teknologi digital, mereka bisa menyumbang berapapun jumlahnya, sehingga uangnya bisa terkumpul banyak," ucapnya. 

Dia menilai, dalam mengatasi Covid-19 ini Indonesia memerlukan semangat kebersamaan. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dan tenaga medis, diperlukan simbol kekuatan dari masyarakat dan stakeholder.

Keberadaan FSK, menurut dia punya strategi gotong rotong dalam penanganan Covid-19 yang kuat. Ada tokoh masyarakat, akademisi, aktivitas dan lainnya saling bergandengan tangan. 

"Pemerintah sudah berjalan baik dan kita perlu kuatkan, negara besar selalu  melibatkan aspek untuk pelengkap," tandasnya.

Sementara itu Divisi Jaringan dan Kerjasama FSK Elvira Rumkabu menjelaskan dalam situasi pandemi advokasi bersama menjadi kunci penting. Dia yang tinggal di Papua dengan keterbasan akses dan ketersediaan fasilitas kesehatan menjelaskan bahwa situasi pandemi saat ini menjadi sangat menakutkan.

“Membangun jejaring di level lokal dan nasional menjadi sangat urgent. Itu sebabnya saya berharap dengan keterlibatan saya dalam FSK akan memberikan kontribusi juga dalam kerja-kerja advokasi Covid di Papua maupun di tingkat nasional," bebernya.

Dia menegaskan tidak ada agenda politik yang diusung, tetapi agenda kemanusiaan. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler