Jadi Koodinator Forum Solidaritas Kemanusiaan, Sudirman Said Sampaikan 3 Pesan Penting

Senin, 26 Juli 2021 – 21:35 WIB
Sudirman Said ditunjuk sebagai Koodinator Forum Solidaritas Kemanusiaan. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah akademisi dan tokoh nasional mendeklarasikan Forum Solidaritas Kemanusiaan. Forum itu dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga mantan Menteri ESDM Sudirman Said didapuk sebagai koordinator nasional forum tersebut.

BACA JUGA: Sudirman Said Minta Masyarakat Percaya Pada Langkah Pemerintah

Sudirman Said pun menyampaikan tiga pesan yang dia tangkap dalam proses pembentukan forum tersebut.

“Pertama, pesan kembali ke sains, yang itu datang dari para akademisi, para guru besar, kawan-kawan kampus yang selama proses pembentukan ini begitu aktif menyampaikan gagasan-gagasan," ujar Sudirman Said dalam siaran persnya, Senin (26/7).

BACA JUGA: Sudirman Said Ungkap Kunci Sukses Penanganan Krisis Pandemi

Menurut dia, para pemrakarsa forum ini memiliki semangat untuk mempertahankan pengembangan sains.

"Kedua, forum ini dibentuk dari beragam komunitas dengan beragam latar belakang. Ada dokter, psikolog, penggerak sosial kemanusiaan, lembaga-lembaga dana dan lain-lain," katanya.

BACA JUGA: Begini Kondisi Jalan Sudirman-Thamrin pada Hari Pertama PPKM Darurat

Sedangkan yang ketiga adalah pesan moral. Sejumlah tokoh agama hadir dalam pembentukan Forum Solidaritas Kemanusiaan seperti Muhammadiyah, NU, Hindu, Katolik, Buddha.

Adapun pengurus Forum Solidaritas Kemanusiaan ini akan menangani beragam bidang di antaranya tim yang menangani komunikasi dan pengembangan jejaring, tim yang menangani edukasi, serta literasi terkait Covid-19.

Selain itu, ada pula tim yang menangani pemulihan kesehatan diisi dengan individu yang memiliki latar belakang kesehatan, serta ada tim yang menangani pemulihan ekonomi, bidang resources mobilization, serta tim bidang riset dan advokasi.

"Harus ada yang menangani riset dan advokasi. Umpamanya mau memberikan riset dan advokasi atau ingin menyampaikan rekomendasi perbaikan ke pihak yang memberi kewenangan, supaya lebih sistematis," ujarnya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler