Galau, Target Macet Sepekan Beres

Solusi Tambah 1 Jalur di Priok, IPC Rogoh Rp 25 M

Sabtu, 27 Juli 2013 – 00:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri BUMN Dahlan Iskan galau melihat kemacetan dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Arus lalu lintas yang mampet itu pada akhirnya menghambat arus barang yang keluar dan menuju pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut.

Dahlan menegaskan, kemacetan jalan di sekitar pelabuhan bukan merupakan tanggung jawab Indonesia Port Corporation (IPC) sebagai BUMN yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok. Meski demikian, dia meminta IPC turun tangan ikut membantu mengatasi kemacetan itu.

BACA JUGA: Metromini Dipaksa jadi Feeder Transjakarta

Mantan Dirut PLN itu mengatakan IPC yang dulu bernama Pelindo II, punya kewajiban membantu melancarkan arus barang masuk dan keluar pelabuhan. Bukan tidak mungkin operasional IPC bakal terganggu jika gangguan jalan semacam ini terus dibiarkan tanpa ada solusi.

’’Saya sudah menghubungi RJ Lino (dirut IPC, Red), dan dia siap membantu menyelesaikan masalah kemacetan itu,’’ kata Dahlan di Jakarta, Jumat (26/7).  Dia memberi target kemacetan itu dapat diselesaikan dalam seminggu ke depan.

BACA JUGA: Haji Lulung Ingatkan Ahok Tak Provokasi PKL Tanah Abang

Direktur Utama IPC RJ Lino mengatakan, beberapa hari lalu telah meninjau langsung kondisi jalan di sekitar Tanjung Priok. Dia berkeliling naik motor bersama Direktur Utama PT Waskita Karya M. Choliq. Waskita merupakan salah satu kontraktor pembangunan jalan tol Tanjung Priok. Pembangunan jalan tol yang belum rampung inilah salah satu penyebab kemacetan.

Lino menemukan kemacetan terjadi karena jalur dari Tanjung Priok ke Cakung dan arah sebaliknya menyempit setelah ada proyek pembangunan tol. Dulu jalan itu masing-masing memiliki tiga jalur permanen. Sedangkan sekarang dipersempit jadi dua jalur, dan itu pun jalan sementara.

BACA JUGA: Komentar Jokowi Soal Gaya Ceplas Ceplos Ahok

’’Jalan permanen dan sementara itu kan beda kecepatannya. Wajar terjadi kemacetan di sepanjang jalan ini, terlebih jalannya dipersempit menjadi dua jalur,’’ jelas Lino. Melihat kondisi itu, Lino berkesimpulan bahwa dibutuhkan solusi yang tak biasa guna mengatasi kemacetan.

Akhirnya dia memutuskan untuk membiayai pembangunan satu jalur lagi dari Tanjung Priok ke Cakung yang panjangnya 2 kilometer. Sehingga jalan itu nanti tetap memiliki tiga jalur. Dia berharap, pembangunan satu jalur tambahan itu selesai seminggu setelah Idul Fitri. Karena saat itu jumlah truk yang mengangkut barang dari Priok ke Cakung akan meningkat tajam.
 
’’Dalam kontrak pembangunan jalan, mungkin mereka hanya diminta membangun dua jalur. Karena itu, saya minta kontraktor membangun satu jalur lagi. Satu jalur tambahan ini IPC yang biayai,’’ tegas Lino.

Dia perkirakan IPC harus mengeluarkan uang Rp 25 miliar untuk membangun satu jalur tambahan. Sebenarnya pembangunan jalan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. Tetapi IPC tak masalah ikut mengeluarkan dana Rp 25 miliar agar jalur ditambah jadi tiga, yang penting kemacetan teratasi. (dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabatan Kepala Sekolah Akan Dilelang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler