Galeri Apik Pamerkan Perangko Kuno Usia 40 Tahunan

Minggu, 02 Agustus 2015 – 08:29 WIB
Direktur Galeri Apik, Rahmat, menunjukkan perangko kuno, Sabtu (1/8). Foto: Mesya Muhammmad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- Galeri Apik kembali menggelar pameran koleksi karya seni. Setelah sukses memamerkan ratusan batik, tenun, kebaya kuno yang langka, kini galeri yang berlokasi di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan itu menampilkan pula koleksi vintage stamps (perangko kuno) dikontraskan dengan koleksi seni rupa kontemporer.

Usia perangko 52 negara yang dipamerkan mencapai usia 40 tahun. Paling muda buatan tahun 1970.

BACA JUGA: Ini Harapan Menteri Marwan Dalam Muktamar NU

Tidak hanya perangko asal negeri sendiri, tapi dari berbagai belahan dunia lain. Antara lain, Malaya (saat sebelum berpisah jadi Singapura dan Malaysia), Chekoslavia, Turki, Saudi Arabia, Jerman, Tunisia, Mesir, Belanda, Peru, Hong Kong, Italia, Argentina, Filipina, Meksiko, Thailand, Perancis, Belgia, Finlandia, Uni Sovyet (USSR/CCCP), Jepang, Denmark, Amerika Serikat, Norwegia, Inggris, Australia, Singapura, Spanyol, Senegal, Hungaria, Nigeria.

Selain itu, Brazil, Rumania, Ghana, Kuwait, Polandia, Kenya, India, Ekuador, UAE-Sharjah, Switzerland, Cuba, Colombia, New Zealand, Mongolia, Korea, Srilanka, Burundi, United Nations (PBB), Papua Nugini, Republik Cabo Verde (ex jajahan Portugis, dekat Yunani),dan Swedia.

BACA JUGA: Indonesia Berkesempatan Gelar Indonesia Day di Jambore Pramuka Internasional

Bahkan, ada perangko sewaktu Filipina masih kepulauan bagian dari Amerika Serikat. Ada juga perangko seri film Little House on the Prairie (Laura Ingals) terbitan USA yang pernah tayang di salah satu televisi di tanah air. Sedangkan perangko Indonesia ada yang terbitan 1958.

Vintage stamps itu bakal dipamerkan dalam even bertajuk "ConTemporary or Temporary: Visual Arts and Vintage Stamps Exhibitions" dari 1 Agustus sampai 1 September 2015. Dipamerkan bersama-sama dengan sejumlah lukisan kontemporer karya seniman tanah air dan Tiongkok.

BACA JUGA: Iriana Jokowi, Ani Yudhoyono dan Tien Soeharto jadi Nama Anggrek

"Perangko juga bagian dari seni. Dibuat oleh seniman, dilukis di atas kertas, baru dicetak menjadi perangko," ungkap Direktur Galeri Apik, Rahmat, di sela-sela pameran, Sabtu (1/8).

Menurutnya, perangko adalah bagian dari seni kontemporer. Dibuat sesuai zamannya, guna suatu motif atau berbagai tujuan dan berkonsep demi masa depan.

"Perangko seiring waktu pada akhirnya juga bisa bernilai mahal karena keantikan, keunikan, dan nilai sejarahnya. Sehingga di berbagai belahan dunia diakui memiliki fungsi investasi seperti halnya lukisan. Sebagian perangko bahkan telah bernilai lebih tinggi daripada lukisan," paparnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagi Dijemput Paksa, Malamnya Jadi Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler