Gamawan Mengaku Ngeri Lihat Anggaran e-KTP Besar Sekali

Senin, 29 Januari 2018 – 17:17 WIB
Mantan Mendagri Gamawan Fauzi saat bersaksi pada persidangan terhadap Setya Novanto dalam perkara e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/1). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku sempat khawatir dengan besarnya anggaran proyek e-KTP. Gamawan menyampaikan hal itu ketika bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/1) pada persidangan terhadap Setya Novanto.

Gamawan mengatakan, mulanya ada opsi pendanaan e-KTP menggunakan pinjaman hibah luar negeri (PHLN). Namun, Komisi II DPR mengusulkan pendanaan prgram e-KTP menggunakan APBN murni.

BACA JUGA: Wallahi, Gamawan Siap Dihukum Mati Jika Terima Rasuah e-KTP

Pertimbangan mendanai e-KTP dengan APBN murni adalah demi kerahasiaan. Sebab, jika e-KTP menggunakan dana pinjaman luar negeri maka ada potensi data kependudukan bocor ke pihak asing.

Akhirnya, Gamawan selaku Mendagri mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya, Boediono, serta Sri Mulyani selaku menteri keuangan. Tak lama kemudian ada rapat kabinet di rumah dinas wakil presiden.

BACA JUGA: Kubu Setnov Sebut Beban Berat di Gamawan Fauzi

"Diadakan rapat di rumah wapres. Ada Bu Sri Mulyani, Menko Polhukam, Bappenas, BPKP. Saya sampaikan ada usulan dari DPR pakai APBN untuk e-KTP," ujar Gamawan.

Dalam rapat itu, Gamawan mengaku menolak jikalau proyek tersebut harus dibiayai menggunakan APBN. Sebab, dana yang terlalu besar akan rawan diselewengkan.

BACA JUGA: KPK Diminta Panggil SBY soal e-KTP

"Saya sebenarnya menolak, saya ngeri, Yang Mulia. Saya takut dana terlalu besar. Dana besar Rp 5,8 triliun, dana sangat besar, waktu rapat saya sampaikan," tuturnya kepada majelis hakim PN Tipikor.

Namun, Presiden SBY kala itu mengatakan bahwa proyek e-KTP dalam rangka melaksanakan perintah undang-undang. "Ini kan fungsi undang-undang, akhirnya jalan," imbuhnya.

Setelah ada persetujuan tentang pendanaan e-KTP menggunakan APBN, Gamawan mengaku tidak pernah lagi mengikuti rapat untuk membahas proyek tersebut. "Setelah dibahas tiga pihak, Kemenkeu, Bappenas, Kemendagri, saya nggak ikut rapat, itu sekjen. Kalau bahas anggaran saya nggak pernah ikut," tegasnya.(dna/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, SBY Bersih dari Patgulipat e-KTP


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler