jpnn.com, JAKARTA - Memantapkan posisinya sebagai institusi yang membangun jurusan psikologi bisnis di Indonesia, Kalbis Institute terus mengembangkan kerja sama dengan kampus asing.
Kali ini tidak tanggung-tanggung, dua lembaga ternama di bidang psikologi bisnis level dunia digandeng Kalbis. Keduanya yakni Association For Business Psychology atau ABP dari Inggris, dan American Institute of Business Psychology atau AIOBP (Amerika Serikat).
BACA JUGA: Banyak Mahasiswa di Politeknik Ini Mendapat Beasiswa KIP Kuliah
"Kalbis Institute menjadi anggota dari ABP dan AIOBP," kata Raymond Christantyo selaku Brand Communications Kalbis Institute dalam siaran persnya, Minggu (14/2).
ABP merupakan salah satu lembaga ternama di bidang psikologi bisnis yang diakui di seluruh dunia.
BACA JUGA: Istri Ustaz Maaher Sudah Blak-blakan, Chandra Berharap Komnas HAM Bergerak
Sejalan dengan salah satu jurusan di Kalbis Institute yaitu Management in Business Psychology, mahasiswa dan seluruh dosen mendapatkan akses eksklusif berupa pelatihan profesional serta kerja sama event.
"Ini tentunya menjadikan kampus kami sebagai salah satu unggulan dalam business psychology," jelas Raymond.
BACA JUGA: Ani Mendapat Kabar PPPK Ciamis Dikontrak 1 Tahun
Serupa dengan ABP, American Institute of Business Psychology atau AIOBP merupakan salah satu lembaga pendidikan unggulan di bidang psikologi bisnis.
Dengan kerja sama ini mahasiswa dan dosen Kalbis bisa mendapatkan banyak keuntungan yaitu pelatihan profesional dan jurnal-jurnal terbaru di bidang psikologi bisnis.
"Kami membuka jurusan Management in Business Psychology karena unik dan sejalan dengan kebutuhan industri," ucapnya.
Sebagai corporate based university, Kalbis Institute selalu fokus secara aktual memperbaharui kurikulum yang ada sehingga sesuai dengan kebutuhan industri.
"ABP maupun AIOBP menjadi dua mitra kerja sama yang sangat penting bagi kami, karena bisa meningkatkan kualitas lulusan Kalbis Institute yang nantinya akan memiliki dampak positif dalam meningkatkan performa suatu perusahaan," pungkas Raymond Christantyo.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad