Gandeng 2 Mitra Strategis, BNC Konsisten Salurkan Kredit Modal Kerja

Rabu, 20 November 2024 – 17:10 WIB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengumumkan akan terus bersinergi dengan para pelaku ekonomi guna menyalurkan kredit modal kerja. Foto: dok BNC

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengumumkan akan terus bersinergi dengan para pelaku ekonomi guna menyalurkan kredit modal kerja.

Terbaru, BNC melakukan kerja sama dengan Gadai MAS Group, platform kegiatan usaha pegadaian yang kegiatan usahanya meliputi penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai.

BACA JUGA: Upaya Efisiensi Operasional Bisnis Dorong Laba Bank Neo Commerce Jadi Rp 4,06 Miliar

Tak hanya itu, BNC juga menjalin kerja sama dengan Topas Multi Finance, perusahaan pembiayaan terpercaya yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kerja sama dengan Gadai Mas Group itu merupakan kelanjutan yang terjalin sejak 2023 lalu.

BACA JUGA: Resmi! Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Sebagai Direktur Utama

Di tahun pertama, BNC telah menyalurkan kredit senilai Rp 142 miliar. Sementara awal November kemarin, BNC meningkatkan jumlah kreditnya dengan tambahan Rp 135 miliar.

Dengan demikian, jumlah total penyaluran kredit hasil kerja sama BNC dan Gadai MAS Group senilai Rp 277 miliar.

BACA JUGA: Bank Neo Commerce Fokus Memperluas Segmen Nasabah

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce, Tbk Eri Budiono mengungkapkan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan keuangan yang lengkap dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

BNC tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi perbankan, tetapi juga aktif dalam mendukung berbagai upaya pemerintah untuk mempercepat laju pertumbuhan inklusi keuangan di tanah air.

“Penyediaan berbagai produk keuangan yang relevan dengan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi salah satu langkah strategis yang kami lakukan. Ini tidak terlepas dari kerja sama dengan berbagai mitra kami,” ujar Eri dalam siaran persnya, Rabu (20/11).

Dia menekankan sejak awal transformasi BNC menjadi bank dengan layanan digital yang konsisten menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, baik di sektor teknologi, fintech, e-commerce, maupun lembaga keuangan lainnya.

“BNC menjadi salah satu bank berbasis digital yang sukses dalam membangun ekosistem terbuka, yang tidak hanya menguntungkan bagi Bank, tetapi juga bagi para mitra,” jelas Eri.

Sementara itu, dari sisi kerja sama, Bank Neo Commerce mampu meraih laba sebesar Rp 4,06 miliar di sembilan bulan pertama pada 2024 ini.

Capaian ini merupakan hasil dari kemampuan Bank dalam menurunkan beban operasional, di samping Bank juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi, yaitu senilai Rp2,31 triliun pada posisi September 2024, naik sebesar 88,01% dari Rp1,23 triliun pada September 2023.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC yang terus mengalami penurunan, menjadi sebesar 99,88% di Kuartal III 2024, turun dari 116,91% di Kuartal III 2023.

Hal ini menunjukkan bahwa layanan operasional Bank semakin efisien melalui optimalisasi layanan perbankan digital serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis.

Terkait penyaluran kredit secara keseluruhan, Bank Neo Commerce semakin menerapkan prinsip kehati-hatian dalam prosesnya. Pada September 2024, BNC menyalurkan kredit sebesar Rp9,26 triliun, terkoreksi sebesar 15,54% dari posisi September 2023 Rp10,97 triliun.
“Dalam penyaluran kredit, BNC lebih mengutamakan kualitas kredit yang disalurkan,” jelas Eri. Hingga akhir September 2024, (Non Performing Loan) NPL Nett Perseroan tercatat 0,99% dan NPL Gross sebesar 3,72%.

Selain itu, BNC mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR), meningkat 7,83% year to date menjadi 34,18% pada posisi September 2024 dari sebelumnya 26,35% di posisi September 2023.

“Dengan berbagai langkah yang dilakukan, kinerja BNC semakin menunjukkan perbaikan dan kami kini berfokus pada profitability,” ungkap Eri.

Bank Neo Commerce baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 15 November yang lalu dengan hasil rapat menyetujui dua agenda utama, yaitu Persetujuan Rencana Penyesuaian Batas Maksimum Kepemilikan Saham dan Persetujuan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan).

Persetujuan dari para pemegang saham Perseroan pada kedua agenda utama tersebut merupakan bentuk komitmen pemegang saham BNC untuk patuh pada regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akuntabilitas Meningkat, Bank Neo Commerce Canangkan Road To Profitability


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler