Upaya Efisiensi Operasional Bisnis Dorong Laba Bank Neo Commerce Jadi Rp 4,06 Miliar

Kamis, 31 Oktober 2024 – 06:10 WIB
Pelayanan Bank Neo Commerce (BNC) kepada nasabah. Foto: BNC

jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Neo Commerce Tbk., berhasil mencatatkan laba pada akhir Kuartal III 2024, sebesar Rp 4,06 miliar.

Pencapaian itu hasil dari berbagai upaya strategis Bank, untuk makin meningkatkan efisiensi operasional bisnis perbankan pada 2024 hingga akhir Kuartal III.

BACA JUGA: Resmi! Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Sebagai Direktur Utama

Selain menurunkan beban operasional, BNC juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi yaitu senilai Rp 2,31 triliun pada posisi September 2024, naik 88,01% dari Rp 1,23 triliun pada September 2023.

BNC menerapkan pengelolaan layanan operasional perbankan yang efisien antara lain melalui optimalisasi layanan transaksi perbankan digital, serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis.

BACA JUGA: Bank Neo Commerce Beberkan Strategi Jitu untuk Hadapi Tahun Depan

Hal itu tercermin dari Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC yang terus mengalami penurunan, menjadi sebesar 99,88% pada Kuartal III 2024, turun dari 116,91% pada Kuartal III 2023.

“Bank Neo Commerce tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan yang dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi oleh nasabah," kata Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Eri Budiono, dalam keterangannya, Rabu (30/10).

BACA JUGA: Kinerja Bank Neo Commerce Makin Positif Berkat Perluasan Layanan

"Sepanjang tahun ini, kami berhasil menjalankan operasional perbankan yang lebih pruden dan terukur, yang membuat kami berhasil mencatatkan laba hingga akhir Kuartal III 2024."

Dari sisi bisnis, BNC juga mencatatkan pertumbuhan yang baik di segmen nasabah korporasi.

Selain nasabah perorangan, BNC juga terus memperluas layanan perbankannya menjangkau segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi, sejak pertengahan 2023.

Layanan perbankan yang BNC sediakan untuk nasabah korporasi, di antaranya melalui Corporate Internet Banking (CIB) dan Payroll.

Terkait penyaluran kredit secara keseluruhan, pada September 2024 BNC menyalurkan kredit sebesar Rp9,26 triliun, terkoreksi sebesar 15,54% dari posisi September 2023 Rp10,97 triliun.

“Dalam penyaluran kredit, BNC lebih mengutamakan kualitas kredit yang disalurkan,” jelas Eri.

Non performing loan

Hingga akhir September 2024, (Non Performing Loan) NPL Nett Perseroan tercatat 0,99% dan NPL Gross sebesar 3,72%.

Eri meyakini bahwa prospek penyaluran kredit melalui Neo Pinjam akan terus meningkat ke depannya.

“Tren pinjaman melalui Neo Pinjam menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, BNC juga memiliki database yang cukup lengkap,” paparnya.

Apabila dilihat dari rasio kecukupan modal, BNC juga mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat 7,83% year to date menjadi 34,18% pada posisi September 2024, dari sebelumnya 26,35% di posisi September 2023.

Meningkatnya CAR menunjukkan semakin baiknya kemampuan Bank untuk menanggung risiko dari kredit.

Terkait dengan catatan kinerja lainnya, sampai dengan posisi September 2024, BNC mencatatkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp14,14 triliun, terjadi koreksi sebesar 7,59%, dari Rp 15,30 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Neo Commerce Fokus Memperluas Segmen Nasabah


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler