Gandeng 2 Negara Islam, China Bantu Taliban Bentuk Pemerintahan Tanpa Demokrasi

Jumat, 20 Agustus 2021 – 00:06 WIB
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Foto: ZHU XINGXIN / CHINA DAILY

jpnn.com, BEIJING - China mengajak Pakistan dan Turki untuk bersama-sama mendukung proses transisi kekuasaan di Afghanistan setelah pasukan gerilyawan Taliban berhasil menduduki Ibu Kota Kabul.

Pembicaraan isu Afghanistan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui percakapan telepon dengan menlu kedua negara Islam tersebut, Rabu (18/8).

BACA JUGA: Segera Evakuasi WNI di Afghanistan, Bukan Malah Mendukung Taliban

"China dan Pakistan sudah seharusnya meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait isu-isu Afghanistan guna mendukung kelancaran transisi kekuasaan di negara tersebut dan perdamaian di kawasan," demikian Wang dikutip media-media China, Kamis (19/8).

Menurut dia, apa yang disebut "transformasi demokrasi" di Afghanistan terbukti tidak realistis karena hanya akan membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: Taliban Sudah Memberikan Jaminan, tetapi India Tidak Percaya

"Ini adalah pelajaran yang bisa dipetik," ujar Wang yang juga anggota Dewan Penasihat Pemerintahan atau setingkat menko itu.

Sebagai tetangga Afghanistan, lanjut Wang, China dan Pakistan sangat memerlukan intensitas komunikasi dan koordinasi dan berperan konstruktif dalam menjaga perdamaian di kawasan.

BACA JUGA: Mungkinkah Taliban Sudah Berubah? Panglima Militer Inggris Memilih Husnuzan

Ia menekankan bahwa China dan Pakistan seharusnya mendorong semua pihak di Afghanistan meningkatkan solidaritas dan membangun pemerintahan yang baru dan inklusif sesuai dengan situasi di Afghanistan.

Pihaknya juga menyerukan agar gerilyawan Taliban melepaskan diri dari pasukan teroris, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang ingin memisahkan Daerah Otonomi Xinjiang dengan China.

Kepada Menlu Turki Cavusoglu, Wang berharap Taliban mewujudkan janjinya setelah para pemimpin Taliban mengirim sinyal positif ke dunia internasional. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler