Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, kerjasama dengan Airbus Military akan membantu PT DI dalam melakukan revitalisasi industri dirgantara
BACA JUGA: Hino Bidik Penjualan 23.400 Unit
"PT DI bisa melakukan pengembangan dan pemutakhiran produk, serta dibukanya pasar-pasar baru bersama Airbus Military," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (6/7).Dalam kesempatan kemarin, Kementerian BUMN menjadi tuan rumah dalam acara penandatanganan kesepakatan kerjasama strategis (strategic collaboration agreement) antara PT DI, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPPA) dan Airbus Military
BACA JUGA: Danamon Kucurkan Rp 2 Miliar
"Produk ini terbukti sukses menjadi pemimpin pasar di kategorinya," katanya.Pada 1979, PT DI berhasil melakukan rancang bangun dan produksi bersama pesawat CN-235
BACA JUGA: KPPU Ingatkan Pemilik SCTV Patuhi Aturan
CN-235 terbang perdana tahun 1983 dan masuk pasar tahun 1986"Ke depan, pesawat jenis ini masih memiliki prospek pasar yang sangat cerah," ucapnya.Sementara, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, bahwa pilihan terbaik untuk penguatan kerjasama dengan pihak Airbus Military adalah melalui strategic collaboration"Ini sangat sesuai dengan rencana restrukturisasi dan revitalisasi yang saat ini dilakukan di PTDI," ujarnya.
CEO Airbus Military, Domingo Urena-Raso mengatakan, industri dirgantara global saat ini semakin kompetitif, sehingga setiap pemain di industri ini harus terus memperbaharui dan mengembangkan diri"Airbus Military berkomitmen sepenuhnya untuk mendukung PT DI, agar dapat terus mempertahankan perannya di panggung dunia," katanya.
Sementara Direktur Utama PT PPA Boyke WMukijat menambahkan, program restrukturisasi PT DI didukung dengan suntikan dana dari PPA untuk menyelesaikan kontrak produksi pesawat"Sejak akhir 2010 lalu, sudah ada pengucuran dana dalam dua tahap, yakni Rp 236 miliar dan Rp 89 miliar," sebutnya.
Selain itu, lanjut Boyke, PPA juga telah melakukan kajian penyelamatan PT DI yang antara lain akan dilakukan pemberian pinjaman dana restrukturisasi dan revitalisasi sebesar Rp 675 miliar"Dana ini dialokasikan untuk mengatasi defisit cash flow di 2011," ujarnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Politisi Partai Besar Berebut Blok Kangean
Redaktur : Tim Redaksi