jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai melakukan koordinasi dengan beberapa bank di Indonesia untuk mendukung tumbuhnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah hingga merambah pasar ekspor.
Koordinasi itu dilakukan Bea Cukai di berbagai daerah masing-masing di Ambon, Makassar, Kediri, dan Meulaboh.
BACA JUGA: Bantu Sarung Tangan Tembus Pasar Internasional, Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan UMKM bisa menunjang perekonomian daerah dan nasional.
Adanya kerja sama itu dengan bank diharapkan bisa membantu para pelaku UMKM untuk lebih berkembang hingga merambah pasar ekspor.
BACA JUGA: Bea Cukai Hancurkan Barang Ilegal dan Hibahkan BMN untuk Kegiatan Sosial
Bea Cukai Ambon bersama Koodinator SubTim Komunikasi Bimbingan Pengguna Jasa Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon, melakukan kunjungan ke Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ambon, Senin (19/7).
Tujuan kunjungan itu untuk melakukan koordinasi terkait pemberdayaan UMKM binaan milik BNI yang notabene sebagai sumber dana pembiayaan UMKM.
BACA JUGA: Bea Cukai Optimalkan Pengawasan dan Pelayanan di Beberapa Daerah Melalui Cara Ini
“Kami mendukung program tersebut, tetapi kami juga mengharapkan bantuan dan semangat yang sama dari semua pihak, sehingga ekspor dapat dilakukan secara rutin dan berlanjutan,” ujar Kepala BNI Cabang Ambon Friedson WNK.
Kemudian Bea Cukai Makassar menggandeng BNI sebagai nara sumber dalam kegiatan webinar pada Rabu (13/7).
Dalam kegiatan itu, BNI sangat berkomitmen untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Salah satunya dengan mengembangkan UMKM di Indonesia melalui Xpora.
Hatta menembahkan, dalam mewujudkan “UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas”, koordinasi juga dilakukan Bea Cukai dengan Bank Indonesia di Kediri, Kamis (7/7).
“Pihak Bank Indonesia Kediri juga menyiapakan kemungkinan langkah yang dapat diambil bersama dalam mendukung berkembangnya UMKM di wilayah Kediri dan sekitarnya,” terangnya.
Sementara di wilayah Aceh Barat, Bea Cukai Meulaboh mengunjungi salah satu UMKM produk arang batok berpotensi ekspor.
Dalam kunjungan tersebut turut dibahas terkait kendala utama terkait kurangnya sumber daya manusia dalam menghadapi pemesanan jumlah besar.
“Sebenarnya terdapat beberapa orang baru yang bergabung, namun para pekerja tersebut belum memiliki pengetahuan dasar dalam proses produksi arang batok ini, sehingga hasil produksi kurang maksimal,” ujar Anwar Andi, pemilik UMKM arang batok.
“Kami berharap pelaku UMKM arang batok di Aceh Barat dapat menyerap tenaga kerja yang mumpuni, sehingga dapat mengembangkan produksinya dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Hatta. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan Kepabeanan kepada PJT dan Pengusaha TPS
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian