jpnn.com, JAKARTA - Peruri bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah meluncurkan Peruri-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) pada akhir Juni 2023 di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta.
Peruri-CSIRT diresmikan oleh Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani bersama Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas.
BACA JUGA: Inovasi Security Rating Perkuat Keamanan Siber dan Perlindungan Data
Armada Peruri-CSIRT adalah tim terpadu dari Divisi Teknologi Informasi dan Strategic Business Unit Digital dengan posko yang berada di ITOC (IT Operation Center) Karawang dan Digital Command Center di Jakarta.
Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani menyatakan kerja sama itu dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap dampak perkembangan teknologi, keamanan siber (cyber security).
BACA JUGA: 5 Cara Meningkatkan Keamanan Siber dan Mencegah Serangan Online
Hal itu merupakan salah satu unsur utama dan pondasi dalam menjaga keamanan dan keterhubungan seluruh sistem digital.
Selain itu, pembentukan Peruri-CSIRT merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Republik Indonesia dalam pidatonya pada pembukaan KTT G20 2022.
BACA JUGA: BSSN Gandeng KOICA Tingkatkan Profesionalisme Keamanan Siber di Indonesia
"Ada tiga hal yang menjadi fokus transformasi digital, pertama adalah kesetaraan akses digital, kedua adalah literasi digital dan yang ketiga adalah lingkungan digital yang aman," ujar Gandung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/7).
Gandung menyadari bahwa setiap tahun ancaman keamanan pada dunia siber terus bertambah.
Maka, untuk menghadapi tren tersebut, CSIRT harus selalu tanggap terhadap ancaman siber sebagai bentuk kesiapsiagaan dan penguatan keamanan siber dalam pengelolaan sistem elektronik.
Pengelolaan Peruri-CSIRT ke depan akan bertugas mendeteksi, melindungi, merespon serangan siber dengan harapan dapat menjaga integritas data, melindungi infrastruktur teknologi informasi, serta meminimalkan kerugian yang mungkin timbul akibat serangan siber dan mengamankan kelangsungan bisnis perusahaan.
“Saat ini Peruri sudah mulai masuk ke bisnis security digital. Ancaman kejahatan siber dan penyalahgunaan data dapat berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik serta perekenomian nasional,” ujar Gandung.
Inisiatif Peruri-CSIRT telah diinisiasi sejak Juni 2022 melalui program asistensi dan pengukuran Cyber Security Maturity (CSM), serta pengukuran INDI 4.0 Readiness Index bidang Keamanan Siber.
Dibentuknya Peruri-CSIRT merupakan hal yang sangat relevan, mengingat tuntutan transformasi digital menjadi suatu keniscayaan, tetapi di sisi lain serangan siber juga semakin meningkat.
“Semua lini harus peduli dan aware dengan keamanan siber agar digitalisasi dalam mewujudkan good governance dan digitalisasi layanan publik dapat berhasil serta mampu memberikan kepuasan kepada seluruh stakeholders,” pungkas Gandung.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul