jpnn.com, JAKARTA - Dua perusahaan asal Jerman berencana menggandeng BUMN pertambangan untuk membangun smelter senilai USD 800 juta atau setara Rp 10,4 triliun.
Rencana investasi tersebut merupakan hasil kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong ke sejumlah negara Eropa.
BACA JUGA: Fokus Jalan Tol, Waskita Investasi Rp 113 Triliun
Yakni, Jerman, Perancis, Swedia, Inggris, dan Denmark.
Di sisi lain, salah satu perusahaan juga berencana menanam investasi di sektor gas.
BACA JUGA: Investasi Furnitur Layak Diperhitungkan
”Namun, belum disebutkan berapa nilai investasinya,” kata Thomas, Senin (20/3).
Thomas juga menemui sejumlah fund manager dan perbankan di Jerman untuk memaparkan stabilitas makro ekonomi Indonesia yang solid.
BACA JUGA: Ketua BP: Roll-Royce Berminat Buka Pabrik di Batam
Salah satunya terkait arus foreign direct investment yang cukup tinggi.
”Arus FDI (foreign direct investment) yang tinggi merupakan daya tarik investasi utama bagi perusahaan Jerman,” terangnya.
Tahun lalu, FDI yang masuk ke Indonesia mencapai USD 28,9 miliar atau meningkat 8,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jerman menyumbang USD 133 juta dari total nilai FDI tersebut.
Selama lima tahun terakhir, aliran penanaman modal dari Eropa mencapai USD 13,3 miliar atau setara dengan Rp 172,9 triliun.
Lima besar negara asal investasi dari Eropa adalah Belanda, Inggris, Perancis, Luksemburg, dan Jerman.
Tahun ini, BKPM ditarget mampu menarik investasi senilai Rp 678,8 triliun. (ken/c24/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 2,3 Triliun Masuk ke Jakarta Sepanjang Januari
Redaktur & Reporter : Ragil