jpnn.com, JAKARTA - Investasi tak hanya dilakukan dengan memiliki properti atau logam mulia.
Furnitur juga bisa dijadikan salah satu investasi.
BACA JUGA: Ketua BP: Roll-Royce Berminat Buka Pabrik di Batam
Direktur Metric Premium Cabinetry System Yeo Wen Han menuturkan, dulu sulit memberikan pemahaman kepada market soal konsep furnitur terintegrasi.
Kebanyakan lebih senang membeli ‘lepasan’ dengan bentuk-bentuk jadi yang dipilihkan.
BACA JUGA: Rp 2,3 Triliun Masuk ke Jakarta Sepanjang Januari
Wen Han melihat tren itu berubah seiring dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kini, masyarakat jauh lebih terbuka terhadap personalized custom furniture.
BACA JUGA: Bertemu Investor Korea, Jokowi Bicara Potensi dan K-pop
''Mereka menyadari bagaimana furnitur mampu berfungsi sebagai sebuah investasi jangka panjang yang layak untuk turut diperhitungkan dan direncanakan pembeliannya sama seperti saat membeli kendaraan mewah, atau aset lain seperti berlian, real estate hingga karya seni,'' ujar Wen Han.
Pembelian furnitur umumnya dilakukan dengan ekspektasi penggunaan minimal sepuluh tahun.
Furnitur yang baik harus punya staying-power, dalam segi rancangan maupun ketahanan produk.
Furnitur seperti itu tidak kehilangan value meskipun dalam rentang waktu yang panjang.
''Tidak seperti membeli baju, yang bila tidak suka, bisa kita simpan dalam lemari. Furnitur melingkupi kita di keseharian. Setiap hari kita akan melihatnya. Jangka waktunya pun bisa sangat panjang, itu menjadikannya melekat dengan diri kita,” imbuhnya. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Sebut Return Investasi Indonesia Masih Menarik
Redaktur & Reporter : Ragil