JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana menggunakan Coal Bed Methane (CBM) atau gas metana batubara sebagai bahan bakar pembangkit, khususnya untuk mendukung pengembangan program listrik pedesaanPenggunaan CBM sekaligus untuk efisiensi dalam rangka mengganti bahan bakar minyak dengan gas.
Menurut Direktur Energi Primer PT PLN, Nur Pamudji, upaya untuk mengembangkan potensi CDM atau gas metana batubara ini, pemerintah telah menunjuk salah satu pengembang yakni Exxon Mobil untuk melakukan studi awal dan survey pengembangan potensi CBM di Kalimantan yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batubara
BACA JUGA: Redenominasi Untungkan Wilayah di Perbatasan
"Diharapkan pada akhir tahun 2010 atau awal 2011 sudah dapat diperoleh hasil studi pengembangan CBM tersebutBACA JUGA: Pemerintah Akui Infrastruktur Indonesia Terburuk di Asia
Karenanya melalui studi awal pengembangan potensi CBM, lanjut Pamudji, diharapkan banyak investor yang bersedia mengembangkan potensi CBM untuk pembangkitk listrik
Lebih lanjut Pamudji mengatakan, di negara-negara maju seperti Autralia potensi CBM telah dikembangkan secara luas
BACA JUGA: Utang Pemerintah Rp 1.625 Triliun Dianggap Turun
Sementara pengembangan potensi CBM sebagai bahan bakar listrik di Indonesia dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah seiring berhubung dengan menurunnya jumlah produksi minyak di Indonesia.Atas dasar itu, pemerintah ingin mengembangkan potensi CBM sebagai salah satu energi alternatif yang banyak terdapat pada daerah-daerah penghasil batubara, di antaranya Kalimantan Selatan dan Timur serta Sumatera bagian Selatan"Pengembangan CBM merupakan salah satu alternatif penyediaan energi primer yang lebih murah dan efisien," ujar Pamudji(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelabuhan Tanjung Priok Diperluas
Redaktur : Tim Redaksi