jpnn.com, JAKARTA - PT Pelita Air Service (PAS) menggadeng PT Gapura Angkasa (Gapura) untuk menangani ground handling dari aspek penanganan penumpang sampai kebandaraudaraan.
Kerja sama itu diinisiasi guna memenuhi persyaratan dalam mengaktifkan kembali regular flight PAS.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Pertamina soal BBM Bersubsidi
Bersama Gapura, PAS yakin mampu mengoptimalkan pelayanan ground handling di tiap bandara yang menjadi rute penerbangan PAS.
Direktur Keuangan merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama PAS Muhammad S. Fauzani mengatakan gapura memiliki memiliki banyak pengalama dalam memberikan pelayanan kepada maskapai domestik dan internasional.
BACA JUGA: Pertamina Jamin Stok Pertalite di Kalimantan Aman, Masyarakat Jangan Khawatir
Hal tersebut tentu mampu membantu PAS dalam memenuhi ekspektasi para customer.
"Saya berharap Gapura mampu membantu PAS menampilkan image yang baik terhadap customer melalui pelayanan yang diberikan," tutur Fauzan dalam sambutan pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ground Handling bersama Direktur Commercial and Business Development Gapura, Reza Aulia Hakim yang dilaksanakan di Function Hall PAS, Rabu (6/4).
BACA JUGA: Hebat, Chickin Indonesia, Startup Jebolan Pertamina Masuk Daftar Forbes Under 30
Pada kesempatan yang sama, Direktur Commercial and Business Development Gapura Reza Aulia Hakim menyampaikan pihaknya siap mendukung pelayanan ground handling Pelita Air.
"Semoga kerja sama ini bisa berjalan dengan baik," kata Reza Aulia.
Gapura merupakan salah satu perusahaan penyedia ground handling end to end terkemuka dengan jangkauan yang luas di Indonesia.
Selain itu, Gapura dengan keahlian dan pengalaman di bidang ground handling telah melayani beberapa maskapai dunia yang terbang ke Indonesia.
Reputasi yang dimiliki Gapura menjadi hal utama mendorong PAS mempercayakan jasa layanan kebandarudaraannya kepada Gapura.
PAS berharap kerja sama ini bisa mendukung operasional PAS sebagai maskapai yang tengah melebarkan bisnis ke segmen penerbangan komersial berjadwal di tengah masa awal kebangkitan industri penerbangan di Indonesia. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target 2022, Subholding Upstream Pertamina Dorong Terobosan Agresif
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian