Gandeng Kampus, Micromine Kenalkan Software Industri Tambang

Kamis, 15 November 2018 – 06:02 WIB
Micromine Indonesia mengadakan workshop dan pelatihan di kampus. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kalangan industri kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja terdidik yang terampil dari kalangan perguruan tinggi, yang sesuai dengan harapan. Karena itulah Micromine, sebagai salah satu penyedia software teknologi di Indonesia mencoba menjembatani kesenjangan tersebut.

Melalui Program Academic Licence Scheme (ALS), yang juga merupakan bagian dari pogram CSR perusahaan, Micromine memberikan lisensi software kepada beberapa perguruan tinggi, dengan tujuan agar para mahasiswa bisa mempelajari serta terampil dan terbiasa menggunakan aplikasi software dalam industri pertambangan.

BACA JUGA: Inikah Bukti Pemerintah Gagal di Sektor Pendidikan?

Bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan J Resources, Micromine mengadakan workshop dan pelatihan penggunaan software micromine bagi kalangan mahasiswa.

Sahrul Hidayat, Regional Manager Micromine Indonesia, mengatakan, acara tersebut berlangsung di Fakultas Tehnik, Geologi UGM dan diikuti 40 mahasiswa. Melalui kegiatan itu mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai manajemen eksplorasi tambang. Sehingga ada kesinambungan antara studi yang dipelajari dengan dunia kerja di industri pertambangan.

BACA JUGA: UN SD 2019, Bobot Soal Dinaikkan

Ketika para mahasiswa masuk ke dalam dunia kerja, mereka tidak kaget lagi dengan penggunaan software Micromine. Lantaran di industri tambang software micromine digunakan secara luas.

Dalam acara tersebut, Keke Steamy Electricia, Training & Support Consultant Micromine menyampaikan materi mengenai pengenalan implisit model Micromine. Micromine merupakan aplikasi yang dibuat untuk memudahkan dan membantu dalam proses industri pertambangan.

BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Sudah Naik, Diusulkan Setara UMP

Dalam workshop para mahasiswa mendapatkan gambaran bagaimana menyusun modeling eksplorasi tambang, mereka tidak hanya belajar bagaimana cara menggunakan software, tapi juga belajar memecahkan kasus-kasus. Sehingga mendapatkan gambaran secara komprehensif proses eksplorasi tambang.

Sahrul Hidayat menjelaskan, tujuan diadakannya pengenalan software Micromine di kalangan perguruan tinggi, adalah untuk membantu menjembatani antara dunia kampus dengan dunia kerja.

“Umumnya mahasiswa sudah mendapatkan bekal teori ketika masih kuliah. Namun teori saja tidak cukup, mahasiswa harus bisa mengaplikasikan pengetahuannya dan menambah ilmunya melalui aplikasi-aplikasi teknologi di industri pertambangan,” tuturnya.

Micromine sebagai penyedia software teknologi pertambangan ikut bertanggung jawab dalam proses edukasi menuju dunia kerja. Dalam proses tersebut, maka Micromine mengadakan roadshow ke kampus - kampus untuk melakukan workshop mengenalkan penggunaan software micromine.

Beberapa universitas yang sudah bergabung dalam program ALS yaitu: Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Trisakti, UPN Yogyakarta, Universitas Padjajaran, ITB, Universitas Sriwijaya dan Universitas Syah Kuala, Aceh.

“Harapannya melalui program ALS ini kami ingin membentuk sinergi atau ekosistem, antara dunia kampus dengan industri pertambangan,” jelas Sahrul. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 80 Persen Pemda Sudah Jalankan Pendidikan Jarak Jauh


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler