jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan patungan Hyundai dan LG, PT. Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power meresmikan produksi sel baterai lokal di Indonesia, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu.
Hyundai Motor Group telah memberikan investasi substansial mulai dari mengolah bahan baku, memproduksi sel baterai dan battery pack, memproduksi EV, dan mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya nasional yang 100% dibuat di Indonesia.
BACA JUGA: 2 Konsumen Mega Dealer Hyundai Ini Sangat Beruntung, Selamat!
Peresmian operasional produksi sel baterai di Karawang turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama jajaran menteri, dan juga perwakilan pemerintah Korea Selatan.
Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power merupakan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi 10 GWh dalam setahun.
BACA JUGA: Crossover Listrik Hyundai Inster Resmi Diperkenalkan, Jarak Tempunya Mencapai 355 Km
Pabrik baterai yang berdiri di lahan seluas 319 ribu meter persegi itu dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 13,5 triliun.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, “Kompetisi kita dengan negara lain saya rasa bisa kita menangkan karena kita mempunyai tambangnya di sini mulai dari nikel, bauksit, tembaga, smelter, kemudian baterai EV dan pabrik mobilnya juga ada di sini yang terintegrasi dalam sebuah ekosistem mobil listrik."
BACA JUGA: Gandeng LG, Hyundai Siap Memproduksi Baterai Mobil Listrik di Cikarang
Sel baterai ini akan dirakit menjadi battery pack oleh PT. Hyundai Energy Indonesia dan nantinya dimuat dalam kendaraan Hyundai Kona Electric buatan Indonesia.
Pabrik tersebut akan memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.
Melengkapi ekosistem EV di Indonesia, Hyundai mendukung akses pengisian daya lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia.
Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.
Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS).
Sistem itu menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geely Kembangkan Baterai Mobil Listrik Berdaya Jelajah 1 Juta Km dan Bertahan 50 Tahun
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha