jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional adalah dengan terus mengembangkan potensi dan menghidupkan kembali perekonomian sektor riil melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satunya dengan memperluas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM melalui sejumlah mitra platform digital, yaitu Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PPPK Waswas, Jenderal Gatot Ungkap Fakta tentang PKI, Rizal Ramli Capres 2024?
“Untuk meningkatkan peran UMKM sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dan penyerap tenaga kerja pada masa pandemi Covid-19, Plpemerintah mengeluarkan kebijakan pembiayaan UMKM dengan memberikan kemudahan akses, penundaan pembayaran, dan menyediakan tambahan subsidi bunga, sehingga murah dan meringankan UMKM melalui pelonggaran kebijakan KUR,” kata Menko Perekonomian tersebut saat acara Penyaluran KUR bagi UMKM Mitra Platform Digital di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (23/9).
Menko Airlangga Airlangga menjelaskan, pelonggaran kebijakan KUR tersebut merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan untuk memperkuat daya beli (demand) dan produksi (supply).
BACA JUGA: Ekonomi Indonesia Menuju Ambang Resesi, Begini Saran Ketua Banggar DPR Said Abdullah
Saat ini, lanjutnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran PEN untuk UMKM sebesar Rp123,46 triliun dari anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp695,20 triliun pada tahun 2020. Program PEN tersebut masih akan berlanjut hingga 2021.
Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional di mana kontribusi UMKM mencapai sebesar 61,1% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97% tenaga kerja (116,9 juta tenaga kerja).
BACA JUGA: Semoga Dibaca Pemerintah: Pilkada dan Pemulihan Ekonomi Bisa Ditunda, Nyawa Rakyat dan Dokter Tidak!
“Pelonggaran kebijakan KUR tersebut berupa pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6%, sampai dengan Desember 2020, sehingga suku bunga KUR tahun 2020 menjadi 0% untuk semua jenis skema KUR (KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus, dan KUR TKI),” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga menunda penetapan target penyaluran KUR sektor produksi 2020 yang sebelumnya ditetapkan sebesar 60%, sehingga penyaluran KUR untuk sektor perdagangan tidak dibatasi lagi maksimum 40%.
Penundaan penetapan target sektor produksi ini rencananya dilaksanakan sampai dengan 2021 atau sewaktu-waktu sesuai perkembangan kondisi perekonomian.
"Selanjutnya bentuk dukungan pemerintah terhadap UMKM dengan membuat skema KUR baru, yaitu KUR Super Mikro. Sasaran utamanya ialah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif," imbuhnya.
Skema tersebut disalurkan dengan suku bunga 0 persen sampai dengan 31 Desember 2020. Pemerintah juga memberikan kemudahan persyaratan seperti tidak ada jaminan tambahan dan minimum lama usaha calon penerima KUR dan digantikan dengan keikutsertaannya dalam program pendampingan atau pelatihan.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan bisa memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa pandemi Covid-19. Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia dapat tumbuh dan penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” tutur Airlangga.
Salah satu bentuk implementasi kebijakan penguatan UMKM adalah dengan penyaluran KUR yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh 3 Bank Penyalur KUR, yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI bagi UMKM mitra platform digital yang digelar hari ini.
Penyaluran KUR tersebut secara luring terbatas diadakan di kantor Kemenko Perekonomian dan dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Acara yang digelar secara daring ini disaksikan oleh sekitar 1.000 UMKM mitra platform digital.
Selanjutnya diharapkan penyaluran KUR kepada UMKM mitra platform digital tersebut dapat dilanjutkan dan diperluas dengan penyaluran KUR dari 42 Penyalur KUR lainnya.
“Total KUR yang disalurkan oleh Bank Penyalur KUR pada hari ini mencapai Rp31,08 miliar yang diberikan kepada 294 debitur UMKM. Dari total penyaluran KUR hari ini terdapat pula penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp70 juta kepada 8 UMKM. Penyaluran KUR hari ini merupakan tahap awal yang akan ditindaklanjuti dengan penyaluran KUR kepada 12 juta UMKM mitra platform digital yang potensial menerima KUR,” ujar Airlangga.
Realisasi KUR
Realisasi KUR hari ini menambahkan kembali kinerja penyaluran KUR dari Januari s.d. 18 September 2020 yang telah mencapai Rp111,21 triliun (58,53% dari target penyaluran KUR tahun 2020 sebesar Rp190 triliun) dan diberikan kepada 3,28 juta debitur.
Penyaluran KUR yang sangat baik tersebut juga diikuti dengan kualitas KUR yang terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dengan tingkat NPL KUR terjaga sebesar 0,87% pada posisi September 2020.
Di tengah masa pandemi Covid-19 terdapat permintaan penambahan plafon KUR dari beberapa penyalur KUR. Hal tersebut menjadikan total plafon KUR tahun 2020 yang telah didistribusikan sebesar Rp208,85 triliun.
Jumlah tersebut termasuk Rp11,3 triliun plafon KUR Super Mikro dan permintaan tambahan plafon KUR untuk skema lainnya.
“Upaya pemerintah dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk platform digital diharapkan dapat menumbuhkan kembali aktivitas usaha UMKM dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” tutur Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Co-Founder and Director Tokopedia Leontinus Alpha Edison, dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia