jpnn.com - JPNN.com - Kematian akibat serangan jantung terus terjadi. Paling baru adalah kematian mendadak penyanyi Mike Mohede.
Jebolan salah satu ajang pencarian bakat itu tutup usia setelah mendadak terkena serangan jantung. Padahal, serangan jantung sebenarnya bisa dicegah.
BACA JUGA: Gelar Donor Darah, Captiva Chevy Club Berhasil Kumpulkan 90 Kantong
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah rumah sakit Bhakti Dharma Husada (RS BDH) Surabaya, dr Wenni Erwindia SpJP FIHA mengatakan, serangan jantung sebenarnya jarang terjadi secara tiba-tiba.
Biasanya, serangan jantung ditandai melalui detaknya yang tidak beraturan. Dan itu terjadi berulang sebelum akhirnya serangan jantung datang.
BACA JUGA: Orang Tua Miliki Peran Penting Agar Anak Tidak Obesitas
“Gangguan pada irama jantung itu adalah aritmia. Selama ini banyak orang mengabaikannya,” ujarnya ketika dihubungi Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (4/8).
Aritmia membuat jantung enggan memompa darah. Akibat fatalnya adalah kematian.
BACA JUGA: Ayo Bersepeda sembari Nikmati Panorama Danau Toba
Wenni mengaku, jantung normal berdetak kurang dari 60 kali per menit. Sedangkan detak jantung penderita aritmia bisa mencapai 100 kali per menit.
Jika diabaikan, aritmia berubah menjadi fibrilasi ventrikel. Wenni menambahkan, fibrilasi ventrikel ini membuat jantung hanya bergetar.
Sedangkan aliran darah sama sekali tidak mengalir. Jadi, jantung seolah berdetak namun sebenarnya tidak memompa darah.
“Penyebabnya banyak. Mulai jantung yang membengkak karena mengabaikan aritmia, hingga karena penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian mendadak,” lanjutnya.
Untuk itu, gangguan irama pada jantung atau aritmia tak boleh disepelekan. Wenni menegaskan pentingnya masyarakat untuk mengetahui gejala penyakit jantung.
Salah satunya adalah jantung sering berdebar kencang meskipun tak ada yang membuat kaget.
“Jika jantung berdebar karena ada piring terjatuh dan pecah yang membuat kaget itu wajar. Namun, kalau jantung berdetak cepat tanpa ada apapun bisa jadi itu merupakan pertanda aritmia,” terangnya.
Jangan anggap remeh rasa pusing yang sering datang. Wenni menyebut, orang yang mudah pusing merupakan salah satu gejala penderita jantung.
Rasa pusing disebabkan detak jantung yang sangat cepat. Sehingga membuat aliran darah tidak bisa mencukupi kebutuhan otak secara maksimal.
“Selain itu, tubuh mudah capek, lemas, hingga keluhan pada napas itu juga gejala pada penderita aritmia,” ucapnya. (gus/nur/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Anak Cerdas dan Percaya Diri? Rajinlah Menyusui
Redaktur : Tim Redaksi