jpnn.com - SLEMAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terbuka mengakui pertemuannya dengan ulama Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) membahas hal-hal yang berkaitan dengan politik.
Kandidat presiden yang didukung PDI Perjuangan ini menyatakan hal tersebut saat berkunjung ke kediaman Gus Muwafiq di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
BACA JUGA: Angkatan Muda Siliwangi Kompak Mendukung Ganjar di Pilpres 2024
"Kalau sama beliau (Gus Muwafiq), pasti bahas politik," ujar Ganjar dalam keterangannya, Kamis (11/5).
Terkait kunjungannya kali ini, Ganjar menjelaskan dalam rangka syawalan.
BACA JUGA: Ribuan Simpatisan PDIP Kawal Pendaftaran 55 Nama Bacaleg DPRD Kabupaten ke KPU Bekasi
Menurut dia banyak pembahasan yang diobrolkan dengan Gus Muwafiq.
"Beliau selalu inspiratif, cerita tentang sosial kemasyarakatan," ucapnya.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Anies di DKI Jakarta Tertinggi, Ganjar?
Ganjar juga mengatakan hal menarik dalam setiap sowan ke kediaman Gus Muwafiq adalah hidangan bebek klathak sebagai menu favorit.
Ganjar menyatakan hanya bisa menyantap bebek klathak dengan rasa yang khas saat berkunjung ke kediaman Gus Muwafiq dan tidak ada di tempat lain.
Sementara itu, Gus Muwafiq menyampaikan pesan kepada Ganjar yang akan maju sebagai kandidat presiden pada Pemilu 2024.
"Ya, pasti (ngobrol politik), wong beliau calon presiden. Akan tetapi, 'kan kalau politik urusan beliau, urusan ngaji 'kan urusan saya," kata Gus Muwafiq.
Pesan yang disampaikan Gus Muwafiq untuk Ganjar Pranowo, jangan melupakan dan meninggalkan rakyat ketika kelak terpilih menjadi presiden.
"Jangan lupa rakyatnya begitu saya bilang. Bahwa semua akan kembali kepada rakyat," katanya.
Akhir-akhir ini Ganjar Pranowo juga sowan kepada sejumlah ulama dan kiai, di antaranya pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo Kiai Munif Zuhri atau Mbah Zuhri.
Kemudian, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Kiai Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Lantas, ulama sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Luthfi bin Yahya (Habib Lutfi).
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Tuku Lemah Oleh Omah dari Pak Ganjar Beri Kehidupan Layak untuk Warga Miskin
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang