jpnn.com, JAKARTA - Bakal capres untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo menceritakan masa kecil hingga remajanya yang didera masalah ekonomi.
Menurut Ganjar, ayahnya adalah polisi yang pensiun dengan pangkat terakhir letnan satu sehingga hidupnya jauh dari kemewahan.
BACA JUGA: Mantan Pati TNI-Polri Berdiskusi, Sepakat Perjuangkan Ganjar Jadi Presiden ke-8 RI
Gubernur ke-15 Jawa Tengah (Jateng) itu menceritakan hal tersebut di depan ratusan mantan perwira tinggi TNI-Polri, akademisi, dan pegiat media sosial yang menghadiri deklarasi dukungan Relawan Gapura Nusantara (RGN) di Kelapa Gading Sport Center, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
“Bapak saya pensiunan polisi yang pada saat itu pangkatnya letnan satu, yang hidupnya harus membayar utang dari bulan ke bulan,” ujar Ganjar.
BACA JUGA: Dipimpin Roy Marten, Gabungan Seniman Indonesia Deklarasikan Dukungan untuk Ganjar
Bakal capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu menuturkan uang pensiun ayahnya langsung habis untuk membayar utang bulan sebelumnya.
Oleh karena itu, Ganjar dan saudara-saudaranya benar-benar merasakan hidup susah.
BACA JUGA: Hary Tanoe dan TGB Temui Bu Mega, Perindo Mantap Dukung Ganjar Saja
“Jadi, kami tidak hidup dalam keenakan dan kemewahan, tidak sama sekali," tutur anak kelima dari enam bersaudara itu.
Kehidupan seperti itu terus berlangsung sampai Ganjar dan saudara-saudaranya bisa mentas.
“Kami, anak-anaknya, bisa membereskan utang-utang setelah kami bekerja," kisahnya.
Sebagai anak polisi, Ganjar juga dididik hidup disiplin ala militer. Pria yang berulang tahun setiap 28 Oktober itu menyebut didikan ayahnya telah membentuk karakternya untuk kuat menhadapi situasi apa pun.
“Betul-betul memang membekas," kata Ganjar.
Penyandang gelar S.H. dari Fahultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lantas mengisahkan bagaimana ayahnya mendidik hidup disiplin.
Misalnya, Ganjar harus menyemir sepatu ayahnya setiap pagi. Sepatu itu harus benar-benar berkilap.
“Kalau tidak mengkilap disuruh lari,” ceritanya.
Ganjar juga ditugasi menggosok gesper sabuk ayahnya yang terbuat dari kuningan. Gesper itu harus berkilau.
“Mungkin anak-anak TNI-Polri saat ini tidak kenal lagi Brasso (cairan untuk membershkan logam, red),” tuturnya.
Oleh karena itu, Ganjar tahu merawat sepatu dan gesper ayahnya. “Saya tahu caranya menyemir sepatu bisa mengilap," katanya.
Dengan masa kecil hingga remaja seperti itu, Ganjar mengaku gemetar ketika pada 21 April 2023 mendapat amanah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya sejak tanggal 21 April sebagai kader PDIP, diberikan amanah oleh Ibu Mega untuk menjadi calon presiden, saya gemetar saat itu. Karena saya persis dengan Bapak Ibu, orang biasa saja," ucapnya.
Pada kesempatan itu, RGN mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar. Organ sukarelawan itu didirikan oleh mantan KSAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh.
Adapun mantan perwira tunggi TNI dan Polri yang tergabung dalam RGN, antara lain, mantan KSAU Marsekal (Purn) Agus Supriatna, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, Irjen (Purn) Fakhrizal, Irjen (Purn) Erwin Tobing, dan banyak lagi pensiunan tentara maupun polisi yang ikut mendukung Ganjar.
Bernard mengatakan dukungan untuk Ganjar itu telah melalui proses diskusi dan berbagai pertimbangan. Menurut dia, Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang mampu melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berani bersikap tegas dalam menghadapi radikalisme, terorisme, khilafah, dan intoleransi.
"Kami bersama teman-teman purnawirawan sering berdiskusi, siapa calon presiden yang tidak hanya bisa melanjutkan program Jokowi, tetapi juga berani dan tegas menghadapi radikalisme, terorisme, khilafah, dan intoleransi," ujar Bernard.
Akhirnya diskusi itu sampai pada satu kesimpulan tentang sosok yang harus didukung pada Pilpres 2024.
“Setelah melihat rekam jejak tokoh, yang paling memenuhi kriteria ialah Pak Ganjar Pranowo," kata KSAU periode 25 April 2002–18 Februari 2005 itu.(ast/jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumpa Pers Bersama Megawati, Jokowi Sebut Ganjar Punya Nyali dan Berani
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan