jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomitmen pengembangan enam bandara komersil dan perintis di Jateng sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi.
Pengamat Kebijakan Publik Yogi Suprayogi menilai rencanan itu merupakan sesuatu yang positif.
BACA JUGA: Rudy Dihukum Lebih Berat Dibanding Ganjar Pranowo, Elite PDIP Beri Penjelasan
"Bagus ya untuk di Jateng," ujar Yogi dalam keterangan yang diterima JPNN.com di Jakarta, Rabu (26/10).
Lebih lanjut, Yogi menyarankan jajaran Pemprov Jateng juga harus memberikan feasibility studies seluruh ya bandara yang sudah ada di Jateng.
BACA JUGA: Ganjar Optimistis Petani Milenial di Jateng Bisa Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sebab, dia khawatir rencana itu tidak akan langsung bermanfaat mengingat kondisi saat ini masih diselimuti pandemi Covid-19.
Namun, dia tidak menampik pengembangan bandara sangat berperan untuk membangun konektivitas antar daerah.
BACA JUGA: Berkaca-kaca dan Bergetar, Komarudin PDIP Umumkan Sanksi untuk Rudy Pendukung Ganjar
"Memang ada teori yang menyatakan sebuah daerah bisa berkembang, tetapi memang tetap pelu dilihat perkembangan di tempat-tempat lainnya," ujarnya.
Lebih dari itu, dia juga melihat pembangunan infrastruktur di era Ganjar memperlihatkan hal yang positif, misalnya kawasan industri di Batang.
Ganjar berkomitmen untuk mendorong pengembangan bandara di Indonesia. Komitmen Ganjar terhadap bandara mendapat apresiasi dari Majalah Bandara dalam ajang Bandara Awards 2018.
Adapun enam bandara yang dikembangkan Ganjar di Jateng yakni Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali, Bandara Dewandaru di Pulau Karimunjawa Jepara, dan Bandara Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga.
Kemudian Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani di Kota Semarang, Bandara Ngloram di Cepu Kabupaten Blora, dan Bandara Tunggul lokasi di Kabupaten Cilacap. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul