Ganjar: Butuh Tindakan Lebih Keras Lagi, Saya Tidak Mau Warga Sakit

Rabu, 29 April 2020 – 20:29 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat ngabuburit dengan bersepeda. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jawa Tengah

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkot Semarang bertindak tegas dalam menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Corona (COVID-19).

Hal tersebut disampaikan Ganjar di Semarang, Rabu (29/4), usai melihat langsung masih rendahnya kesadaran masyarakat setempat dalam mendukung penerapan PKM.

BACA JUGA: Para Buruh Menemui Pak Ganjar, Curhat soal Kartu Prakerja yang Bikin Sedih

Saat ngabuburit dengan bersepeda, Ganjar masih menemukan masyarakat berkerumun dan tidak memakai masker di beberapa titik.

Melihat hal itu, Ganjar langsung turun dan memberikan edukasi kepada masyarakat, beberapa ada yang langsung paham dan mengiyakan, namun ada juga yang ngeyel dan tetap tidak peduli meskipun ditegur.

BACA JUGA: Peringatan Keras Ganjar untuk Wilayah Zona Merah Corona di Jateng

Ganjar mengatakan bahwa Kota Semarang telah menerapkan PKM yang di dalamnya ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan masyarakat, seperti jaga jarak, pakai masker dan lainnya.

"Kalau tidak mau mendukung, tidak mau disiplin, nanti semua susah. Saya tidak mau warga saya sakit. Setuju 'mboten niki?', ini saya kasih masker, dipakai ya," tegas Ganjar sambil berlalu di Jalan Brigjen Sudiarto.

BACA JUGA: Mobil Avanza Ditinggal di Pinggir Jalan, Isi di Dalamnya Bikin Gempar

Ganjar berharap Pemkot Semarang bersama jajaran aparat penegak hukum untuk lebih tegas dan berani dalam menindak masyarakat yang kedapatan melanggar ketentuan terkait PKM.

"Memang butuh tindakan lebih keras lagi, karena saya masih melihat banyak orang berkerumun, penjual pembeli tidak ada jarak dan banyak yang tidak pakai masker. Saya minta Pemkot bersama kepolisian, Satpol PP dan TNI rutin melakukan patroli untuk mengingatkan itu. Kalau perlu, kami bantu dari tim Satpol PP Pemprov untuk keliling agar masyarakat paham," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler