Ganjar Datang ke Wadas dengan Tangan Terbalut Perban, Banyak Polwan, Warga Semringah

Rabu, 09 Februari 2022 – 15:55 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama warga Wadas. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, PURWOREJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Rabu (9/2) setelah terjadi konflik di wilayah itu, kemarin.

Situasi di Wadas tampak tenang saat Ganjar Pranowo tiba di lokasi. Tampak tangan Ganjar masih dibalut perban pascaoperasi yang dijalaninya baru-baru ini.

BACA JUGA: Minta Maaf pada Warga Wadas, Ganjar Pranowo: Mungkin Ada yang Merasa tidak Nyaman

Tidak terlihat ketegangan atau suasana mencekam di Wadas. Di sejumlah titik, terlihat aparat kepolisian yang didominasi polisi wanita (polwan) berjaga-jaga dan berbaur dengan masyarakat.

Ganjar kemudian berhenti di Masjid Desa Wadas. Di sana, dia bertemu sejumlah masyarakat yang masuk kelompok pro penambangan batu andesit di wilayahnya.

BACA JUGA: Konflik di Desa Wadas, Aktivis Walhi Bereaksi Keras

"Assalamualaikum, sehat Bu? Mpun divaksin dereng?," sapa Ganjar pada sejumlah warga.

Warga menyambut Ganjar dengan ramah. Ganjar menanyakan proses pengukuran tanah yang dilakukan di lokasi itu.

BACA JUGA: Ganjar Kecelakaan, Masuk Rumah Sakit dan Harus Dioperasi

"Punya saya hari ini mulai diukur," kata Rodiyah, salah satu warga.

Rodiyah mengaku termasuk dari kelompok warga yang pro dengan penambangan.

Warga yang sudah setuju, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

"Kami minta secepatnya Pak, biar segera dibayar," timpal Mulyati, warga lainnya.

Beberapa warga mengatakan uang yang didapat dari ganti rugi itu digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha dan dibagikan pada anak dan saudara.

"Rencana meh nggo tuku mobil mewah Pak (rencana mau beli mobil mewah), tetapi mending kangge tumbas ruko ben saget usaha (tapi pilih membeli ruko biar bisa usaha," timpal Rodiyah sambil tertawa.

Ganjar melarang warga membeli barang mewah. Dia menyarankan uang yang diterima warga sebaiknya digunakan untuk modal usaha.

"Ojo nggo tuku mobil (jangan untuk beli mobil ya), kalau sudah diberikan mending buat beli tanah untuk tempat tinggal atau digunakan untuk modal usaha," kata Ganjar.

Dia juga berpesan pada warga Wadas untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Dia mengatakan meski ada pihak yang pro dan kontra, tetapi relasi masyarakat harus tetap terjaga.

"Sing penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun, kan, enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, ora usah do petentengan (tidak perlu marah-marahan)," katanya pada warga.

Ganjar mengaku datang ke Desa Wadas untuk berdialog dengan warga. Selain itu, dia ingin memastikan kerukunan tetap terjalin di Wadas.

"Karena berita yang tersebar di luar itu seram banget. Insyaallah tidak seperti itu. Maka saya hari ini ke Wadas untuk menengok secara langsung," tegasnya. (flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler