Minta Maaf pada Warga Wadas, Ganjar Pranowo: Mungkin Ada yang Merasa tidak Nyaman

Rabu, 09 Februari 2022 – 15:19 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat jumpa pers tentang konflik Wadas. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, PURWOREJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf pada warga Wadas Purworejo, Jateng.

Permintaan maaf Ganjar Pranowo itu terkait peristiwa yang terjadi di Desa Wadas pada Selasa (8/2).

BACA JUGA: Ratusan Anggota Polri Dikerahkan ke Wadas, Arsul Sani: Ada Ancaman Terorisme?

“Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan maasyarakat Wadas. Kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar saat jumpa pers di Mapolres Purworejo pada Rabu (9/2).

Ganjar juga memastikan bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu. Dia meminta polisi membebaskan warga Wadas yang sempat diamankan kepolisian.

BACA JUGA: Ganjar Minta Warga Wadas yang Ditangkap Polisi Supaya Dibebaskan

"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucap Ganjar.

Ganjar menegaskan sudah menempuh proses panjang terkait pembangunan Bendungan Bener ini.

BACA JUGA: Konflik di Desa Wadas, Aktivis Walhi Bereaksi Keras

Selama proses itu, Pemprov Jateng membuka lebar ruang dialog dengan masyarakat, terutama untuk warga menolak pembangunan bendungan tersebut.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, yang menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tetapi kemarin saat diajukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," sambungnya.

Ganjar mengaku sudah lama menunggu dialog antara dua pihak sehingga ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar bagi semua.

"Kami sangat menunggu-nunggu, sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan, dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan dalam peristiwa itu, polisi mengamankan sebanyak 64 orang. Warga yang diamankan itu saat ini ada di Polres Purworejo.

"Hari ini akan kami kembalikan kepada masyarakat agar tidak terjadi ketegangan," katanya.

Kapolda menegaskan tidak ada upaya penangkapan dan penahanan yang dilakukan. Polisi hanya mengamankan masyarakat agar tidak terjadi kericuhan.

"Karena saat pengukuran terjadi, antara warga yang pro dan kontra bergesekan. Mereka yang kontra dikejar-kejar oleh masyarakat yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran. Makanya kami amankan ke sini. Hari ini akan kami kembalikan ke masyarakat," pungkasnya. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler