jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad memprediksi mayoritas kalangan generasi Z atau gen Z dan milenial pada Pilpres 2024 lebih memilih Ganjar Pranowo.
Menurut Saidiman, pilihan tersebut juga didasari penilaian kalangan yang sering disebut dengan Zilenial itu atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Jadi Pembicara di UI, Ganjar Mampu Jaga Independensi dari Istilah Petugas Partai
"Karena mereka (kelompok milenial dan gen Z, red) mengapresiasi pemerintah, maka aspirasi politiknya juga lebih ke Ganjar, karena Ganjar dianggap sebagai bagian kelanjutan Pak Jokowi. Konsisten itu," kata Saidiman sebagaimana diberitakan Antara, Selasa (19/9).
Generasi milenial atau Gen Y lahir pada 1981-1996. Adapun gen Z merupakan generasi yang lahir pada periode 1997-2012.
BACA JUGA: Tampil Memikat di UI, Ganjar Buktikan Diri Jadi Pelayan Rakyat, Bukan Petugas Partai
Lebih lanjut Saidiman mengutip hasil survei SMRC tentang kalangan gen Z dan milenial -yang jika dibandingkan generasi di atasnya-
lebih mengapresiasi kinerja pemerintahan saat ini.
Saidiman menuturkan hasil studi SMRC menunjukkan generasi muda tidak apatis terhadap politik, sehingga bisa mengetahui sosok yang bisa melanjutkan pembangunan Jokowi.
BACA JUGA: Pak Ganjar Orangnya Asyik, Mau Belajar dari Kreativitas Gen Z dan Milenial
"Justru, kalangan muda lebih apresiatif terhadap pembangunan dan tahu siapa tokoh yang bisa melanjutkan pembangunan, dan sekarang muncul dalam sosok Ganjar Pranowo," kata Saidiman.
Alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University (ANU), itu menyebut kalangan milenial lebih rasional dalam menilai kinerja pemerintah.
Selain itu, dalam preferensi pilihan politik baik partai maupun capres, kalangan zilenial akan memilih pihak yang dianggap sebagai bagian pemerintahan dan keberhasilan.
Oleh karena itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai parpol pengusung Presiden Jokowi akan memperoleh limpahan dari kalangan zilenial.
Ganjar pun sebagai bakal capres akan memperoleh limpahan suara dari kalangan Zilenial yang mengapresiasi pemerintahan Jokowi itu.
"Dia juga satu partai dengan Jokowi," kata Saidiman.
Menurut Saidiman, jumlah pemilih berumur di bawah 40 tahun pada Pemilu 2024 cukup signifikan. Sebab, jumlahnya mencapai sekitar 60 persen dari total pemilih.
Oleh karena itu, Saidiman berpendapat para kandidat bakal capres harus mempertimbangkan tiga isu yang dianggap penting oleh kalangan milenial dan gen Z, yaitu lapangan kerja, lingkungan, dan korupsi.
"Jadi, untuk membuat mereka terlibat politik atau mau lebih antusias dalam politik, harus menyentuh isu yang relevan, yang mereka anggap penting," ujarnya.(jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Pengubah Permainan, Zilenial Ogah Pilih Capres Cuma Pencitraan Tanpa Gagasan
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi