Ganjar Kaget Melihat Foto yang Diterimanya: Tolonglah, Jangan Seperti Itu, Bahaya

Selasa, 28 April 2020 – 15:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: ist

jpnn.com, JAKARTA - Sebagian warga ada yang masih nekat mudik meski sudah dilarang pemerintah.

Masih banyak warga yang tinggal di kota-kota besar khususnya Jabodetabek, nekat mudik dengan berbagai cara untuk menghindari petugas.

BACA JUGA: Akun YouTube Ganjar Pranowo Diserbu Komentar Warganet, Ada yang Iri dan Terharu

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah mendapat laporan terkait hal itu.

Ada pemudik yang bersembunyi untuk bisa mudik ke kampung halaman. Dia mendapat kiriman gambar aksi sejumlah warga tersebut. Hal itu membuatnya sangat prhatin.

BACA JUGA: Innalillahi, Perawat PDP Corona itu Meninggal Dunia setelah Melahirkan Bayinya

"Saya dikirimi beberapa gambarnya, ada yang mobilnya dimasukkan ke dalam truk, ditutupi barang. Ada juga, nggak tahu bener apa tidak, orang naik kontainer. Tolong lah, jangan seperti itu, itu bahaya," tegas Ganjar ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (28/4).

Ganjar menegaskan, mudik dengan cara demikian sangat berbahaya tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga nyawa.

BACA JUGA: Para Buruh Menemui Pak Ganjar, Curhat soal Kartu Prakerja yang Bikin Sedih

Dia mengatakan tujuh orang yang mudik naik travel ke Cilacap bahkan sudah dinyatakan positif corona.

"Saya ingatkan, bahaya sudahlah. Blakblakan saja kalau mau mudik. Kalau memang harus pulang, uruslah surat minta izin dan sebagainya. Urus saja izinnya, saya kira pemerintah juga akan bijaksana," tegasnya.

Meski begitu, Ganjar tetap meminta agar warganya yang ada di Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik tahun ini.

Sebab dengan cara itu, maka rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus.

"Kalau Anda bisa bertahan, tolong tetap bertahan. Nanti kami urus kok. Jangan khawatir, nanti kami urus. Setiap hari saya membalas WA, telepon, sms bahkan DM soal itu. Ada mekanisme yang bisa ditempuh untuk itu, tolong patuhi peraturan pemerintah," pintanya.

Menurutnya, persoalan mudik memang kompleks. Dia meminta masyarakat menggunakan hati dan perasaan untuk memahami persoalan ini.

Dia juga meminta pemerintah pusat untuk benar-benar memastikan masyarakat yang tidak pulang untuk mendapatkan insentif. Entah bagaimana mengaturnya, mekanisme pembagiannya, yang jelas semua harus terdata dan mendapatkan insetif itu.

"Sekali lagi saya tekankan, tolong jangan pulang. Apalagi ngumpet-ngumpet itu bahaya. Nanti duduk empet-empetan dengan penumpang lain, udara pengap tidak sehat, tidak pakai masker, tangannya tidak dicuci dan sebagainya. Ini kan bahaya," ucapnya.

Ganjar mengatakan akan terus mengantisipasi pemudik yang nekat pulang kampung. Bupati/Wali Kota sampai kepala desa se-Jateng lsudah mempersiapkan protokol kesehatan masing-masing dan menyediakan tempat karantina.

"Bupati/wali kota dan kades sudah bagus responsnya, kalau ada pemudik langsung dikarantina dengan baik. Mudah-mudahan ini bisa menanggulangi," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler