jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjenguk sukarelawannya yang menjadi korban penganiayaan oknum prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12) kemarin.
Ganjar menjenguk para korban di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12) malam dengan didampingi sang istri Siti Atikoh Suprianti.
BACA JUGA: Siti Atikoh Berurai Air Mata Lihat Pendukung Ganjar Korban Kekerasan Tentara
Dua dari tujuh sukarelawan Ganjar yang dikeroyok oknum prajurit TNI menjalani perawatan di RSUD Pandan Arang.
Ganjar mengaku satu sukarelawannya yang dirawat masih sulit diajak berkomunikasi karena dalam kondisi bengkak.
BACA JUGA: Ganjar Jenguk Pendukungnya yang Dihajar Tentara, Tanggung Seluruh Biaya Perawatannya
“Iya dari tujuh anak, ada dua yang masih dirawat, yaitu Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani. Satu tadi, saya tidak sempat omong karena masih tidur, karena situasinya masing bengkak-bengkak," kata eks gubernur Jawa Tengah itu dalam keterangan persnya, Senin (1/1).
Ganjar mengatakan satu sukarelawannya yang dirawat di RSUD Pandan Arang sudah membaik dan bisa berkomunikasi dengan lancar.
BACA JUGA: Gempa Sumedang, Begini Analisis BMKG
"Jadi, yang satu sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter membaik. Bagus. Tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus, hanya memar-memar saja. Satu patah gigi. Itu kondisinya,” kata ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu.
Ganjar menyebutkan kedatangannya menjenguk sukarelawan menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada para korban.
Dia mengatakan setiap sukarelawannya ialah anggota keluarga besar TPN Ganjar-Mahfud. Tindak kekerasan terhadap satu orang anggota menjadi kekerasan bagi seluruh tim sukses paslon nomor urut tiga itu.
"Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya, tetapi, saya juga mengingatkan para pendukung saya, untuk tertib mengikuti seluruh aturan,” kata Ganjar. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Karyoto: Firli Bahuri Bisa Dijemput Paksa
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan