Ganjar-Mahfud akan Bersihkan Indonesia dari KKN

Sabtu, 02 Desember 2023 – 07:01 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kupang, NTT, Jumat (1/12/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

jpnn.com - JAKARTA - Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang paling siap dan berkomitmen membabat habis korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN di Indonesia.  Hal itu diungkap Calon Presiden RI Ganjar Pranowo saat berkampanye di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12).

“Saya bersama Prof Mahfud akan proaktif untuk memastikan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah musuh bangsa, musuh negara, dan musuh seluruh elemen bangsa yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya,” kata Ganjar di hadapan para pendukungnya.

BACA JUGA: Ganjar-Mahfud Menaruh Perhatian Khusus untuk Kesejahteraan Guru Mengaji

Capres nomor urut 3 itu berjanji akan meninjau ulang berbagai regulasi yang berpotensi menciptakan KKN, eksistensi lembaga pengawasan, dan integritas aparat penegak hukum.

Dia mengatakan program kampanyenya sengaja dimulai dari ujung timur dan barat Indonesia untuk memastikan keseriusan duet Ganjar-Mahfud dalam pemberantasan KKN,  serta bertekad menyejahterakan rakyat Indonesia tanpa KKN.

BACA JUGA: Setelah Mendengar Ganjar Berpidato, Mahasiswa Kupang Menemukan Pemimpin Solutif

Pasangan Ganjar-Mahfud juga dinilai paling cocok diduetkan untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Pribadi Ganjar dan Mahfud, yang telah bertahun-tahun memegang posisi penting dan strategis di pemerintahan, tetapi mereka dapat menjaga komitmen untuk tidak mencari dan mencuri kesempatan apalagi melakukan korupsi.

BACA JUGA: Oktafiandi Caleg PDIP Masuk TPN Ganjar-Mahfud, Begini Responsnya

Kehidupan keluarga Ganjar dan Mahfud juga tetap sederhana.

“Kebersihan pribadi dan komitmen kerja kami selama ini menjadi bekal senjata yang sangat penting. Sebab, kami tidak akan mungkin sanggup membabat akar dari korupsi jika tangannya tak kuat dan pedang yang digunakan berkarat,” ungkap Ganjar.

Disebutkan, selama dua periode menjadi anggota DPR RI, Ganjar tetap konsisten menolak suap dalam kasus korupsi e-KTP, yang melibatkan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.

Sementara, Mahfud sudah tidak perlu diragukan lagi keberaniannya membongkar berbagai kasus besar, mulai dari kasus Ferdy Sambo, kejanggalan transaksi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sampai soal safe deposit box Rafael Alun.

“Jadi, kami adalah paket komplet, bersih, dan bernyali. Dua kualitas penting untuk bisa menyikat mafia hukum dan KKN yang sudah mengakar di Indonesia. Kami akan bersihkan Indonesia dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Harus, tanpa ampun,” kata Ganjar.

Sementara itu, Mahfud yang berkampanye di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa sejarah reformasi harus menjadi pijakan dalam pembenahan sistem agar terhindar dari KKN serta penegakan hukum tanpa pandang bulu dalam pemberantasan KKN.

Di Jawa Tengah, lanjut Mahfud, Ganjar memfokuskan perhatian pada peningkatan kesejahteraan pegawai dan pembenahan sistem agar terhindar dari praktik KKN.

“Mas Ganjar dan saya bertekad memajukan Indonesia timur. Dan, akar persoalan yang harus diberantas adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme. KKN harus dijadikan sebagai musuh bersama,” kata Mahfud.

Dia mengatakan strategi Ganjar meliputi peningkatan transparansi dan akuntabilitas, mengoptimalkan proses digitalisasi birokrasi untuk menguatkan sistem pengawasan, dan meningkatkan transparansi proses, perbaikan SOP internal untuk membentuk budaya kerja yang mendukung proses reformasi hukum, dan menjamin kesejahteraan aparat penegak hukum selama bekerja dan setelah pensiun.

“ Yang terpenting adalah kami sama-sama pemberani dan punya nyali, dengan didasari sikap moral yang baik serta keimanan yang kuat . Ini modal yang tidak bisa dianggap remeh. Tanpa keberanian, kami mungkin tidak bisa menyikat habis mafia hukum,” kata Mahfud. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler