jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti memuji ide di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dipaparkan Ganjar Pranowo dalam Debat Kelima Capres Pemilu 2024 pada Minggu (4/2/2024).
Pemerhati pendidikan itu menyebut ide Ganjar mengaitkan edukasi dan kebudayaan dengan potensi negara merupakan hal luar biasa.
BACA JUGA: Akademikus Anggap Ganjar Kuasai Debat Terakhir, Gagasannya Konstruktif & Solutif
“Paslon 03 (Ganjar Pranowo - Mahfud Md) ini luar biasa, ya. Mereka sudah mengaitkan dengan kondisi, yaitu negara. Nah sebenarnya antar-pendidikan bisa dikaitkan dengan kebudayaan dan upaya maritim,” ujar Retno.
Pemerhati pendidikan Retno Listyarti. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo
BACA JUGA: Ganjar & Anies Kompak Kritisi Bansos di Depan Prabowo, Publik Perlu Tahu
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022 itu mencontohkan pendidikan yang dikaitkan dengan potensi maritim.
“Misalnya, bagaimana potensi maritim kita itu dibangun juga lewat pendidikan, risetnya,” katanya.
BACA JUGA: Ganjar Mengutip Pesan Jokowi soal Jangan Pilih Capres Berpotongan Diktator & Otoriter
Dalam debat terakhir antarcapres Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ganjar memaparkan idenya untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menyatakan upaya memajukan pendidikan harus dilakukan dengan pemberian akses, fasilitas, dan kurikulum yang baik, serta memperhatikan nasib guru dan pendidik.
"Kalau semua itu sudah baik, bapak, ibu, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama. Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus dapat memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen," ujar Ganjar.
Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu berencana membangun pendidikan dan kebudayaan dengan memperhatikan isu kelompok perempuan dan penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, Ganjar berpendapat sekolah harus inklusif dan tidak ada perlakuan diskriminatif. Menurut dia, dengan adanya pendidikan yang bagus, peserta didik pun akan memiliki keterampilan untuk memperoleh pekerjaan dengan upah layat maupun membuka lapangan kerja.
“…mereka akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri," kata Ganjar dalam debat bertema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi, itu.
Selain itu, Ganjar juga punya program andalan, yakni 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, SMK Gratis Lulus Langsung Kerja, serta Internet Cepat Gratis dan Merata. Ketiga program itu bukan hanya untuk memajukan pendidikan, melainkan juga demi mengentaskan kemiskinan.(jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Kelima, Ganjar Mengutip Pesan Kalis Mardiasih dari Yogyakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi