Ganjar Mengajukan Permintaan Khusus, Untungnya Langsung Disetujui Pak Luhut

Kamis, 23 April 2020 – 16:49 WIB
Luhut Panjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan 83 cek poin untuk mengantisipasi arus pemudik dari berbagai daerah.

Hal ini dilakukan setelah pemerintah pusat memutuskan melarang masyarakat mudik Lebaran.

BACA JUGA: Curhatan Ratusan Perantau Ini Buat Hati Pak Ganjar Terenyuh

Beberapa sanksi pun sudah disiapkan jika seandainya ada warga yang tetap nekat mudik.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan turunan aturan pelarangan mudik salah satunya adalah dengan mendirikan cek poin. Di Jawa Tengah, terdapat 83 cek poin yang tersebar di beberapa titik.

BACA JUGA: Tolong Bantu Perantau yang Tak Mudik, Jangan Tanya Apa Suku dan Agamanya

"Akhirnya kami siapkan untuk meyambut pemberlakuan pelaragan mudik, kami siapkan titik-titik untuk checking," kata Ganjar usai rapat dengan Menteri Perhubungan Luhut Panjaitan beserta seluruh Gubernur di pulau Jawa ditambah Bali dan Lampung, Kamis (23/4).

Sebanyak 83 cek poin tersebut terbagi dua tingkatan. Tingkatan pertama untuk melakukan pengawasan pemudik antarkabupaten dan tujuh cek poin untuk pengawasan antarprovinsi.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bandara Ramai Pemudik, Jokowi Bantah Najwa dan Raja Salman Izinkan Tarawih

Untuk cek poin antarprovinsi berada di di terminal Tegal, gerbang tol Pejagan, terminal barang di Losari Brebes, Terminal Wanareja dan gerbang tol Pungkruk. Ditambah dengan rest area Klonengan Slawi Tegal, dan terminal Dukuh Salam.

"Kalau Surabaya Raya (diberlakukan) PSBB, kami tambah tiga cek poin, di Sarang, Cepu dan Toyogo Sragen," kata Ganjar.

Semua cek poin tersebut bakal diaktifkan mulai Jumat 24 April 2020 besok sampai 2 Syawal tahun ini atau 24 Mei 2020.

Karena adanya jalinan antardaerah dengan keberadaan cek poin tersebut, Ganjar mengatakan telah minta izin kepada Menteri Perhubungan untuk melakukan improvement.

"Kami minta dinamis buka tutup jalurnya, terus kemudian umpama ada hukuman disuruh balik, kalau tidak balik, dikarantina," katanya.

Selain itu, Ganjar mengatakan improve yang dia lakukan juga mengenai persoalan merawat warga Jateng yang berada di luar daerah.

Yaitu tentang bagaimana kelangsungan hidupnya, sampai masalah konsumsi sehari-hari mereka.

"Saya sampaikan bagaimana warga Jateng di luar Jateng, termasuk DKI Jakarta Kalau memang itu nanti tidak bisa dijamin kami dikasih tahu, akan kami buat posko di Jakarta untuk dapur umum agar mereka bisa dibantu lah dan itu disetujui," katanya.

Menteri Perhubungan, Luhut Panjaitan pun langsung mempersilakan jika seandainya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal melakukan improvement .

"Pak Ganjar, silahkan penyesuaian di daerah PSBB kan Permenhub dibuat untuk akomodasi kalau ada penyesuaian pimpinan daerah agar tidak terlalu ketat. Saya minta Dirjen Perhubungan Darat komunikasi dengan Jateng ya. Kita kan mau selamatkan nyawa manusia," tegasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler