jpnn.com, CIAMIS - Ganjar Muda Padjajaran (GMP) mengadakan pawai kesenian Bebegig di Desa/Kec. Sukamantri, Kab. Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Minggu (5/3).
Pawai ini bekerja sama dengan padepokan Brajagati yang pimpinannya bernama Medi Tarmedi.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Mengapresiasi Kontribusi Muhammadiyah-Aisyiyah untuk Bangsa & Dunia
Ketua Umum GMP, Rendra mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari pelestarian budaya lokal yang ada di Ciamis.
"Bebegig ini harus kami angkat, banyak orang yang belum tau dari Sukamantri ini ada pertunjukkan Bebegig. Kalau di Ponorogo ada Reog, di Sukamantri kami punya yang namanya Bebegig," kata Rendra.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-25 Kementerian BUMN, SIG & Anak Usaha Ajak Masyarakat Jalan Sehat
Renda bersyukur karena pawai Bebegig ini disambut baik dan antusias oleh masyarakat.
Menurutnya, kesenian ini sebagai hiburan rakyat, meningkatkan persatuan dan kesatuan serta memiliki manfaat lainnya.
BACA JUGA: ASABRI Serahkan Santunan kepada Kopda Anumerta Jumardi yang Ditembak KKB di Papua
"Ada 20 Bebegig yang keluar, kami arak-arakan pawai berjalan sepanjang 10 km, kami liat sama-sama ada ribuan orang keluar rumahnya karena melihat keramaian (Bebegig)," tegas Rendra.
Menurut Rendra, pelestarian kesenian Bebegig ini merupakan warisan nenek moyang.
GMP juga berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan para seniman untuk melestarikan kesenian Bebegig.
Sebab, selain melestarikan kesenian khas daerah, kesenian ini juga mampu meningkatkan nilai ekonomi kepada masyarakat.
Pawai itu diikuti oleh puluhan Bebegig yang bertopeng dengan karakter beda-beda, dengan wujudnya yang seram dan besar, serta untaian rambut ikal panjang. Bebegig itu dimainkan oleh anak muda hingga dewasa.
Bebegig terbuat dari bahan-bahan di antaranya, rambut dari pohon Waregu dan pohon Kadaka, bunga pohon rotan.
Kesenian Bebegig biasanya ditampilkan pada saat memperingati Hari Kemerdekaan RI di tanggal 17 Agustus, atau panggilan oleh peroarangan maupun kelompok.
Dalam pawai Bebegig itu ada juga musik pengiring yang dimainkan dengan alat musik angklung hingga dog-dog, serta penyanyi. Dalam rangkaian pawai juga dilantunkan lagu tentang Ganjar Pranowo.
Menurut Rendra, lagu itu merupakan salah satu cara mensosialisasikan Ganjar Pranowo. Hal itu sesuai dengan visi-misi GMP untuk 'Menjabarkan Ganjar, dan Meng-Ganjarkan Jawa Barat.
"Sebagai cara GMP mensosialisasikan Pak Ganjar dengan asyik dan menyenangkan," jelasnya.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy Artada