jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan serius kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) supaya tegas melarang pelibatan anak-anak dalam berbagai aktivitas yang tidak sesuai dengan umur, salah satunya unjuk rasa.
Permintaan itu disampaikan Ganjar saat bertemu Ketua KPAI Susanto di Semarang, Rabu (31/3). Dalam pertemuan itu dia membicarakan banyak isu terkait anak-anak, khususnya soal perlindungan dari kekerasan.
BACA JUGA: Ganjar Berpotensi Menang di Pilpres 2024 Jika Berpasangan dengan Tokoh ini
"Anak-anak juga harus dilindungi dari aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai umurnya, misalnya mereka ikut demo dan sebagainya," kata Ganjar Pranowo.
Menurut mantan politikus Senayan itu, KPAI harus berani melarang pelibatan anak-anak dalam aksi unjuk rasa, dan terus melakukan edukasi pada orang tua agar jangan melibatkan anak dalam kepentingan politik tertentu.
BACA JUGA: Mabes Polri Diserang, Reza Punya Analisis Tajam, Ada Kalimat Bunuh Diri
"Kalau ada kepentingan politik, anaknya enggak usah diajaklah, apalagi belum cukup umur," kata Ganjar.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan dari pertemuan tersebut, diketahui KPAI sudah mulai fokus mengenai persoalan dimaksud.
BACA JUGA: Ketua KPK Firli Bahuri Minta Bantuan Masyarakat, Ini Penting
KPAI bahkan sudah memanggil orang tua atau kelompok yang melibatkan anak-anak yang terlibat unjuk rasa. Namun, Ganjar menginginkan tindakannya lebih dari itu.
"Harus dilakukan pelarangan, apalagi sekarang momentum pandemi. Maka tidak boleh dan diperketat. Kalau aturannya tidak boleh, kan tidak ada demo, anak-anak jadi tidak ikut," ucap Ganjar.
Dia juga menekankan pentingnya anak-anak mendapat perlindungan dari ancaman radikalisme.
"Kalau ada paham-paham yang tidak sesuai Pancasila diberikan pada anak, saya sampaikan pada KPAI agar kita mengawasi bersama," ujar Ganjar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam