jpnn.com, BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan keuangan senilai Rp150 juta kepada Kampus Politeknik GUSDURrian di Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas pada Rabu (26/7).
Selain itu, Ganjar juga menyalurkan bantuan tiga unit perangkat komputer untuk menunjang perkuliahan mahasiswa.
BACA JUGA: Ganjar Creasi Gelar Perlombaan Mancing Bersama Komunitas di Sidoarjo
"Kami coba bantu karena beberapa fasilitasnya belum ada. Kemarin butuh komputer, kendaraan, macam-macam, ini cara kami melakukan gotong royong," ujar Ganjar dalam siaran persnya.
Kampus Politeknik Gusdurian diresmikan pada 2 September 2022 lalu dan didirikan oleh Yayasan Pendidikan Gusdurian Banyumas (Piguramas). Ganjar pun ikut dalam peresmian kampus itu.
BACA JUGA: Ganjar Sengaja Menginap di Rumah Petani Untuk Serap Aspirasi
Kampus tersebut memiliki tiga program studi yakni program studi administrasi pemerintah daerah/desa (APD), program studi bisnis digital (BDG), dan program studi kebijakan dan manajemen pajak (KMP).
Ketiga prodi tersebut diadakan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya dengan gelar akademik Sarjana Terapan.
BACA JUGA: Ganjar Harap Politeknik GUSDURian Lahirkan Banyak Ilmuan
Ganjar berharap bantuan yang diberikan untuk Kampus Politeknik GUSDURian dapat dioptimalkan, khususnya untuk perkembangan dunia pendidikan dibarengi dengan program Kampus Merdeka.
"Harapan kami ini akan menjadi fondasi, saya titip pada para dosennya, yayasan dan para pendirinya siapkan ini dengan baik, nanti yang sekolah di sini betul-betul bisa mendapatkan metodologi pembelajaran yang bagus," kata Ganjar.
Bangunan yang digunakan kampus itu merupakan gereja milik GKJ. Ganjar menyebutkan semangat gotong royong yang dilakukan merupakan cerminan dari Gus Dur yang plural.
Ganjar mendorong nilai-nilai yang diterapkan Gus Dur dapat dimaksimalkan, terutama untuk perkembangan pendidikan.
"Value nilai-nilai dari Gus Dur itu kan punya nilai kebangsaan yang luar biasa dan beliau itu milik semua golongan, semua agama sehingga orang akan merasa inilah wajah Indonesia," jelas Ganjar.
"Ini menjadi contoh cara penyelenggaraan pendidikan yang awalnya bagus. Kami titip pengelola profesional, sehingga dalam membangun jejaring bisa mengembangkan sekolah ini dengan baik," kata Ganjar. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan