Ganjar Pranowo: Biasanya Feeling Ibu Mega Itu Bagus

Jumat, 21 Agustus 2020 – 11:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat acara Ngompol JPNN.com di Kantor JPNN.com, Jakarta, Rabu (12/8). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, ada perbedaan mendasar antara pemilihan kepala daerah dengan pemilihan presiden.

Pada pemilihan kepala darah, baik itu pemilihan gubernur, bupati maupun wali kota, calon independen dimungkinkan.

BACA JUGA: Ganjar: Daripada Menghukum Lebih Baik Membangun Kesadaran

Artinya, seseorang dapat maju secara perseorangan tanpa melalui partai politik.

"Tetapi pilpres enggak, itu diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Nah, saya kebetulan gubernur yang terpilih setelah maju lewat dukungan parpol," ujar Ganjar dalam program 'Ngomong Politik' yang tayang di kanal YouTube jpnn.com.

BACA JUGA: Semangat Jogo Kiai dan Jogo Santri ala Pak Ganjar untuk Memerangi Covid-19

Oleh karena itu, kalau ada masyarakat yang meminta dirinya maju pada Pilpres 2024, Ganjar menegaskan tergantung pada keputusan partai.

Ganjar diketahui maju pada Pilkada Jateng dengan diusung PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Gadis Diperkosa 30 Pria di Hotel, Menhan hingga Presiden Murka

Sebelumnya juga terpilih dua periode sebagai anggota DPR, lewat partai berlambang banteng moncong putih.

"Kalau ada yang bertanya saya ini wakil rakyat atau petugas partai, ya dua-duanya. Saya kan ditugasi oleh partai maju pilkada dan saya kemudian dipilih oleh rakyat," ucapnya.

Ganjar kemudian mengingatkan para kepala daerah yang namanya masuk dalam hasil survei kandidat calon presiden 2024, tidak buru-buru berbesar kepala.

Hasil survei bukan menjadi penentu. Masih banyak hal lain yang menjadi penilaian parpol, dalam mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

"Itu mekanisme konstitusi. Maka saya bilang tadi, jangan geer-geeran (gede rasa) dulu, ada survei-survei, terus kemudian internal ada keputusan," ucapnya.

Pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968 itu mencontohkan di PDI Perjuangan.

Menurutnya, cara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertimbangan, sangat matang.

Terbukti, PDIP mendengar suara rakyat untuk mengusung Joko Widodo selama dua periode.

"Biasanya feeling ibu itu bagus. Dia sangat baik menimbang 'anak-anak ku itu mana yang paling cocok'. Maka kalau ada beberapa nama dari PDIP (masuk survei), saya ingatkan, tenang saja, enggak usah geer-geeran. Kalau kegeeran, nanti silapnya banyak," pungkas Ganjar.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler