Ganjar: Daripada Menghukum Lebih Baik Membangun Kesadaran

Kamis, 20 Agustus 2020 – 18:25 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat merayakan Tahun Baru 1442 Hijriah. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Peringatan menyongsong tahun baru hijriah 1442 H di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah digelar sangat sederhana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (19/8) malam.

Selain doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara, juga dilakukan penyerahan santunan kepada keluarga korban meninggal karena COVID-19, anak yatim, dan kaum dhuafa.

BACA JUGA: Semangat Jogo Kiai dan Jogo Santri ala Pak Ganjar untuk Memerangi Covid-19

Momentum tersebut digunakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat Jawa Tengah.

Pesannya adalah agar seluruh masyarakat bersama-sama membangun kesadaran taat pada protokol kesehatan dan membangun kemanusiaan yang lebih tinggi. Terlebih saat ini masalah COVID-19, baik di Jawa Tengah maupun di Indonesia, belum selesai.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot Nurmantyo tak Berambisi di Pilpres? Serda Rusdi Tewas Mengenaskan, Densus 88 Datang

"Ini kesempatan untuk menyampaikan kepada masyarakat, yuk kita bangun kesadaran bareng-bareng, taat pada protokol kesehatan yuk, dan kita tidak boleh patah semangat. Kita bisa bangkit memasuki tahun baru ini sehingga mental kita selalu tetap membara," katanya usai acara didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji.

Ganjar menjelaskan hari ini sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat tersebut. 

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Mau jadi Menteri di Era Jokowi, Tetapi..

Dia ingin kesadaran tersebut dibangun berdasarkan komunitas berbasis masyarakat sehingga keberadaan Jogo Tonggo dan perluasannya ke lingkup yang lebih kecil menjadi sangat penting.

"Daripada menghukum lebih baik membangun kesadaran meskipun sebagai pemerintah kita tidak bisa untuk tidak menegakkan hukum. Tidak bisa, (hukum) harus tetap ditegakkan tetapi kalau kesadaran dibentuk akan lebih baik," jelasnya.

Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji, mengatakan pesan Gubernur untuk membangun kesadaran masyarakat tersebut bagus.

Maka dari itu, Gubernur meminta peran ulama dan tokoh masyarakat untuk ikut mensosialisaikan dan membangun kesadaran dan ketaatan pada protokol kesehatan tersebut.

"Beliau menghindari penindakan atau denda itu dan lebih mendahulukan membangun kesadaran masyarakat. Kita diundang oleh Gubernur untuk ikut menyadarkan masyarakat. Kiai ya harus ikut menyadarkan, jogo tonggo itu penting," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler