jpnn.com, SEMARANG - Masyarakat mulai membicarakan soal bagaimana cara untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tahap awal nantinya akan disiapkan tata cara atau prosedur rumah sakit dalam proses pemberian vaksinasi.
BACA JUGA: Ikuti Negara-Negara Barat, Malaysia Pangkas Masa Karantina COVID-19
Jadi, saat ini belum bicara soal pemesanan oleh masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin COVID-19.
"Kita (Pemprov Jateng, red) nanti akan siapkan tata caranya, (jadi belum bisa pre-order) belum, belum, itu kan belum pasti, wong tadi masih ada angka-angka yang baru masuk, prioritas-prioritasnya, kita dari daerah ngikut saja," katanya usai rapat koordinasi secara daring dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan COVID-19 di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, Jatim di ruang kerja gubernur, Senin (14/12).
BACA JUGA: Betapa Leganya Wanita ini Setelah Menerima Telepon dari Pak Ganjar
Ganjar Pranowo menegaskan bahwa vaksin COVID-19 tersebut akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan sesuai dengan instruksi pemerintah.
"Katanya untuk fasilitasnya diberikan pada nakes dulu, kita (Pemprov Jateng, red) ikut sajalah apa yang ada, mana yang paling membutuhkan dari vaksin itu," ujarnya.
BACA JUGA: Detik-detik Mobil Laskar FPI Menabrak Kendaraan Polisi, Langsung Kabur
Ganjar menjelaskan bahwa saat ini yang paling penting adalah kesiapan menghadapi libur akhir tahun dan pemerintah daerah se-Jawa Bali sepakat membatasi kegiatan yang melibatkan massa saat akhir tahun.
"Sepakat, tadi hampir di Jawa-Bali sepakat semuanya. Terus yang mau bepergian itu harus tes antigen, jadi rapidnya mesti antigen, bentuknya kayak diusap (swab) gitu, kalau tidak lebih baik tidak berpergian dulu agar kita sama-sama bisa saling menjaga," katanya.
Kendati Program Vaksinasi COVID-19 segera dilakukan, Ganjar mewanti-wanti masyarakat tetap waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
"Jangan sampai lengah, sudah ada vaksin, kita ndlenger, nggak perlu pakai masker dan sebagainya. Jangan, tetap kita harus disiplin soal protokol kesehatan itu," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia melakukan 3M terus menurun berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga tentang ketaatan menjaga protokol kesehatan.
Menurut Ganjar, hal itu sangat berbahaya sehingga perlu dilakukan pengetatan lagi mengenai protokol kesehatan. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Soetomo